Beranda Warta

Menteri Agama Tegaskan Santri Tak Dapat Dispensasi Mudik

60
0
Santri Tak Dapat Dispensasi Mudik
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (F: kemenag.go.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Jakarta- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tegaskan santri tak dapat dispensasi mudik. Kebijakan itu diambil untuk melindungi keselamatan jiwa dari penyebaran Covid-19.

Yaqut mengakui larangan mudik ini tak mudah diterima kalangan pesantren. Apalagi menjelang Idul Fitri biasanya pondok pesantren libur.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Menurut dia, santri tak dapat dispensasi mudik karena persoalan mudik bagi santri bukan hal sepele. Mengingat saat ini Covid-19 belum sepenuhnya terkendali. Hal itu juga mengingat pergerakan jutaan santri ke berbagai daerah dalam waktu bersamaan sangat rawan memunculkan klaster baru penularan virus.

Baca Juga: 

“Bahaya lebih besar pun mengancam jika sampai rumah, virus itu turut memapar para anggota keluarganya. Bahaya yang sama juga bakal terjadi pada arus balik, potensi penularan virus pada Kiai dan Ibu Nyai,” jelasnya, dikutip dari kemenag.go.id, Jumat (30/3/21).

Yaqut mengatakan, Jika santri pulang ke rumah pun, upaya untuk mengontrolnya pasti sulit. Begitu juga ketika para santri ini kembali ke pondok dari rumah. Sampai pondok pesantren santri harus menjalani pemeriksaan kesehatan, karantina dan lain-lain. Sampai dia dipastikan bersih dari virus.

“Ini tentu membutuhkan banyak hal yang tidak mudah diselesaikan dalam tempo yang mepet,”ujarnya.

Menurut dia, hukum mudik adalah sunah. Sementara menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan itu wajib.

“Peniadaan mudik ini adalah upaya pemerintah dalam melindungi warga dari Covid-19,” ujarnya.

Kepada para pengelola pondok pesantren, Yaqut meminta untuk mengisi libut Lebaran dengan membuat kegiatan internal yang positif dan menyenangkan bagi santri.

Dia mengatakan, di pondok juga tak kurang berkahnya. Apalagi jika meningkatakan amaliah seperti belajar dan mengaji.

Baca Juga:

“Sebab itu, mari menunda dulu sejenak untuk bertemu keluarga agar semua terlindungi. Silaturahmi, sungkem di Hari Raya Idul Fitri juga bisa dilakukan melalui virtual tanpa mengurangi makna,” terangnya.

Para pegelola pondok pesantren dan santri pun diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Berpatokan dengan 5 M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

***

Editor: Asrul R