
Barakata.id, Jakarta- Donor darah merupakan kegiatan ketika Anda bersedia memberikan darah kepada seseorang secara sukarela.
Darah Anda bisa sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan banyak darah saat operasi, terluka, atau memiliki penyakit tertentu, seperti anemia, leukimia, atau thalasemia.
Apakah hati Anda terketuk ingin menyumbangkan darah kepada mereka yang membutuhkan transfusi darah? Sayangnya tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya.
Berdasarkan catatan Alodokter, berikut ini beberapa syarat yang harus Anda ketahui untuk bisa menjadi pendonor.
Baca juga:
Persyaratan dasar untuk ikut serta dalam kegiatan donor darah adalah pendonor berusia 17 hingga 70 tahun. Berat badan minimal adalah 45 kg dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100, untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi.
Sementara, orang dengan tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman adalah 90/50. Pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5-17 g/dL, dan tidak lebih dari 20 g/dL.
Setelah hal di atas telah dipenuhi, maka Anda harus lulus syarat berikutnya, yaitu memiliki tubuh sehat secara jasmani. Hal ini penting mengingat darah Anda akan masuk ke dalam tubuh seseorang. Jika Anda memiliki penyakit tertentu, maka bisa memengaruhi kondisi kesehatan penerima.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan untuk menjadi pendonor darah:
Tidak diizinkan dokter untuk menyumbangkan darah terkait kondisi kesehatan Anda. Menderita diabetes. Menderita kanker. Mengidap penyakit jantung dan paru-paru. Memiliki tekanan darah tinggi.
Baca juga:
Selain itu, Menderita epilepsi atau sering kejang-kejang. Mengidap penyakit menular atau berisiko terkena penyakit menular seperti sifilis, HIV/AIDS, flu, hepatitis B dan/atau C. Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Memiliki gangguan perdarahan seperti hemofilia.
Berikutnya, Pernah menjadi pecandu narkoba atau minuman keras. Sedang hamil dan menyusui. Perempuan yang sedang menstruasi masih dapat menjadi seorang pendonor jika tidak merasa sakit atau memenuhi standar hemoglobin yang dianggap aman saat melakukan donor darah.
Pendonor darah yang sedang menstruasi dapat ditangguhkan jika mengalami perdarahan menstruasi yang berlebihan dan memiliki kadar hemoglobin yang rendah.
Kaman yang ditinjau oleh dr. Kevin Adrian ini, disarankan agar konsultasikan kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda dengan sejujurnya kepada petugas donor sebelum mendonorkan darah. Ini berguna untuk memastikan kesehatan Anda tidak akan terganggu dan untuk menghindari risiko pada penerima darah.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Donor Darah
Pastikan kondisi tubuh sedang prima sebelum melakukan donor darah. Jangan lupa konsumsi makanan yang sehat sebelum pengambilan darah dilakukan. Hindari makanan berlemak karena bisa memengaruhi kualitas darah Anda.
Baca juga:
Selain itu, cobalah untuk banyak minum air putih agar tubuh tidak kekurangan cairan dan tidur yang cukup pada malam hari sebelumnya. Anda juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat atau mengonsumsi minuman keras pada satu hari sebelum melakukan donor darah.
Sebelum proses pengambilan darah dilakukan, petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi apakah Anda layak menjadi pendonor darah.
Saat pengambilan darah, sebuah jarum steril akan dimasukkan ke pembuluh darah vena pada lengan Anda. Selama 5-10 menit, darah Anda akan disedot sebanyak 10 persen atau sekitar 470 ml.
Namun Anda tidak perlu khawatir akan kekurangan darah, karena secara alami tubuh akan memproduksinya kembali setelah pengambilan darah. Biasanya volume darah Anda akan kembali seperti semula setelah beberapa minggu pasca donor darah.
Setelah itu, Anda akan diberi minuman untuk mencegah atau meredakan pusing atau lemas. Saat itu pula Anda akan dibiarkan untuk istirahat selama beberapa waktu. Tidak sampai sejam, Anda sudah diperbolehkan pulang.
Donor darah bisa Anda lakukan kembali 3 bulan (pria) dan 4 bulan (wanita) setelah donor darah terakhir.
Agar tidak terjadi hal-hal negatif menimpa diri Anda, ikuti langkah-langkah yang dianjurkan berikut.
Jangan melepas plester pada area suntikan selama enam jam ke depan. Sebaiknya jangan merokok selama dua jam setelah donor darah. Hindari mengangkat barang-barang yang berat. Banyak minum air putih. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti kacang-kacangan atau daging merah.
Baca juga:
Pada dasarnya donor darah adalah tindakan medis yang aman. Kebanyakan orang tidak merasakan efek samping setelah melakukan donor darah. Namun, ada kemungkinan bahwa Anda akan mengalami rasa sakit ringan, seperti memar pada titik pengambilan darah, pusing, lemas, atau nyeri pada lengan. Hubungi dokter jika Anda merasa ada perubahan kondisi tubuh setelah donor darah.
*****
Editor: Ali Mhd