

Barakata.id, Kepulauan Riau- SMA dan SMK di Kepri dipersiapkan untuk jadi lokasi karantina terpusat pasien Covid-19. Hal ini karena Kepri membutuhkan lebih banyak lokasi karantina terpusat.
Usulan mengenai pemanfaatan SMA dan SMK ini diungkapkan Pj Sekda Kepri Lamidi saat rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kepri di Kantor Gubernur Kepri Pulau Dompak, Tanjungpinang, Rabu (21/7/21) lalu.
Lamidi mengatakan, aset Pemrov Kepri seperti gedung SMA dan SMK ini dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan anggaran.
Baca Juga:
- 192 PMI dari Malaysia Dikarantina di Batam
- Bekas Mess Pemda Akan Jadi Tempat Rawat Inap Pasien di Tanjungpinang
“Untuk karantina terpusat, pakai saja SMA dan SMK kita semuanya. Sementara akan diliburkan juga sekolahnya, sebagai dukungan kita terhadap Kabupaten Kota,” ujarnya, dikutp dari kepriprov.go.id.
Lamidi juga meminta perhatian khusus atas Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kepri. Dia menekankan, tempat tidur harus tersedia, sehingga tak ada lagi pihak rumah sakit menolak pasien.
“Untuk itu saya minta dibentuk tim untuk melihat ruang mana yang masih bisa dipakai atau dimanfaatkan secara maksimal, contohnya aula,” ujarnya.
Dia juga meminta Dinas Kesehatan dapat melakukan upaya penanganan Covid-19 dengan gejala ringan di tingkat puskesmas.
Kemudian terkait realisasi 8 persen Dana Alokasi Umum (DAU) untuk intensif penanganan Covid-19 yang dianggarkan dalam APBD 2021 dicek oleh BPKAD realisasinya untuk kabupaten/kota.
“Anggaran Covid tidak boleh dikurangi sedikitpun oleh masing-masing Dinas. Juga bansos atau hibah kegiatan-kegiatan sosial harus segera dicairkan sesuai dengan perintah presiden” ujarnya.
Baca Juga:
- Prosedur Isolasi Mandiri di Rumah dari Satgas Covid-19
- Asrama Haji Batam Jadi Pusat Isolasi Mandiri Penderita Covid-19
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kepri M Bisri mengatakan saat ini vaksinasi di Kepri telah mencapai 60 persen. Vaksinasi ini akan terus digesa. Pihaknya akan terus meminta stok vaksin ke pusat.
“Kita masih membutuhkan vaksin yang banyak, agar di bulan Juli ini kebutuhan vaksin akan terpenuhi. Kita akan minta 60,000 vial vaksin Sinovac dan Astrazeneca,” kata Bisri.
***
Editor: Asrul R