Barakata.id – Aksi bullying atau perundungan kerap dialami oleh anak-anak di masa sekolah atau lingkungan sekitarnya. Kadang kala, orang tua justru tidak memahami dan menganggap remeh perundungan yang dilakukan oleh anak-anak.
Bagi mereka, aksi perundungan tersebut hanya candaan biasa yang dilakukan oleh anak-anak. Namun sayangnya, candaan dari teman-teman itu kadang justru menyakitkan dan membekas di benak sang anak hingga dewasa.
Oleh karena itu, orang tua juga perlu belajar bagaimana menghadapi anak ketika mengetahui kasus bullying terjadi di lingkungan sekitarnya.
- Baca juga: Stop Bullying di Lingkungan Sekolah
Berikut panduan bagaimana orang tua harus bersikap ketika seorang anak menghadapi kasus bullying:
1. Dengarkan dengan Tenang
Ketika seorang anak bercerita pengelaman mereka mengalami bullying, cobalah untuk mendengarkannya dengan tenang. Buat anak nyaman saat bercerita dan mendukungnya sepenuh hati.
Sebab kadang kala anak-anak enggan memberi tahu orang dewasa tentang bullying karena mereasa malu atau khawatir orang tua mereka akan marah.
2. Bukan Salah Anak
Para orang tua juga bisa membantu dengan menenangkan bahwa aksi bullying itu bukan karena kesalahan mereka. Ingatkan aksi bullying itu biasanya tentang orang yang terlibat dan bukan orang yang menjadi saran.
Sebab anak-anak biasanya merasa aksi tersebut dilakukan karena kesalahan mereka sendiri seperti penampilan atau tindakan mereka yang berbeda.
3. Puji Anak
Saat anak menceritakan pengalamannya saat meredakan perundungan, puji mereka dengan mengatakan kamu bangga terhadapnya. Bisa juga memberi tahu kepada anak untuk meniru ketika melihat ada anak lainnya melawan perundungan.
Yang terpenting, ingatkan nasihat yang mungkin sempat disampaikan orang tuamu dahulu seperti menunjukkan keberanian bahwa mereka tidak dapat diganggu.
4. Bicara Dengan Guru
Seoang anak tidak seharusnya menghadapi perundungan sendirian. Jika kasus bullying terjadi di lingkungan sekolah, maka kamu perlu berkomunikasi dengan sekolah dan berbicara dengan sang guru.
Tanyakan apakah sekolah memiliki kebijakan atau kode etik untuk kasus perundungan. Sebab meski biasanya sekolah menerapkan program pencegahan bullying, tetapi banyak yang tidak memiliki cukup dukungan atau sumber daya.
5. Ajari Anak Jadi Pejuang
Cobalah mengajari anak untuk menjadi pejuang ketika menghadapi kasus bullying di lingkungan sekitarnya. Sebab, jadi pengamat yang pasif juga bukan suatu hal baik untuk dibiasakan.
Tanyakan kepada anak bagaimana rasanya ketika ada seseorang yang membela saat dirundung dam bagaimana rasanya ketika tidak ada yang membela. Maka anak akan memahami dan mencoba untuk berani melawannya.
Baca juga:
- Pentingnya Motivasi Berprestasi Belajar
- 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja Selama Pandemi
- Jangan Larang Anak Buka Internet