
Barakata.id, Blitar (Jatim) – Momentum Hari Disabilitas Internasional atau HDI yang diperingati setiap 3 Desember, Bupati Blitar Rini Syarifah, mengajak kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap difabel dengan menjadikanya pengusaha mandiri. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan perayaan HDI di pendopo Ronggo Hadi Negoro, pada Rabu (1/12/2021).
Menurutnya, di jaman digital ini disabilitas juga harus diberikan kesempatan untuk menjadi pekerja dan berwirausaha. Mengingat, masih banyak perusahaan yang selektif memilih orang untuk menjadi karyawan, apalagi dengan keterbatasan mental dan fisiknya.
Selaras dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2021 pada pasal 69 mengamanatkan pemerintah dan pemerintah daerah (Pemda) untuk memberikan perlindungan khusus bagi anak penyandang disabilitas melalui upaya perlakuan secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak Anak, pemenuhan kebutuhan khusus, perlakuan yang sama dengan Anak lainnya untuk mencapai integrasi sosial sepenuh mungkin dan pengembangan individu, serta pendampingan sosial.
Baca juga : HUT Korpri ke-50, Ini Pesan Bupati Blitar
“Untuk itu, negara kita telah terverifikasi konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial serta teratifikasi konvensi tentang hak hak penyandang disabilitas,” lanjut bupati Rini.
Ia mengatakan, bahwa kabupaten Blitar perlu berbenah disektor pendidikan. Karena, indek pembangunan manusia (IPM) masih dibawah rata rata Jawa Timur.
Disamping itu, arah kebijakan pembangunan juga harus memberikan kenyamanan bagi penyandang disabilitas untuk dapat menjalankan aktivitasnya lewat kebijakan pembangunan yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Baca juga : Bupati Blitar Berikan Bantuan Korban Bencana Hidrometeorologi
“Disini kita perlu banyak berbenah disektor pendidikan karena menjadi strategi penting untuk memutus mata rantai kemiskinan, oleh sebab itu perlu terobosan yang bisa meningkatkan kwalitas pendidikan khususnya,” kata dia.
Mak Rini memaparkan, USAID bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Blitar merupakan anugerah karena tidak semua daerah yang mendapatkan kepercayaan program tersebut secara berkelanjutan.
“Sehingga, kabupaten Blitar beberapa kali terpilih menerima proyek USAID, oleh karena itu sebagai wujud terima kasih dan apresiasi atas support kepada USAID beserta jajarannya, pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen merawat dan melestarikan warisan warisan yang ditorehkan, khususnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berprespektif gender dan impulsif,” tegas Bupati Blitar.
Baca juga : Bupati Blitar Sarankan Pelaku Barang Dan Jasa Pemerintah Harus Kompeten Dan Berintergeritas
Harapannya, semoga sinergi dan kemitraan antara Pemkab Blitar dan USAID dapat langgeng dan berkelanjutan dimasa mendatang.
Sementara Direktur of Human Capacity Partnership Office, Tom Crehan mengatakan lewat juru bicaranya, Program USAID JAPRI PWD (Jadi pengusaha Mandiri People With Disabilities) dirancang untuk memberikan kesempatan peningkatan kemampuan kewirasuhaan bagi penyandang disabilitas di lima kabupaten/kota di Jawa Timur : Surabaya, Sidoarjo, Trenggalek, Kediri, Blitar dan Malang.
Lanjutnya, USAID meluncurkan beberapa program, diantaranya pelatihan kewirausahaan, online training, kecakapan mengelola keuangan, advokasi kebijakan, lokakarya sederhana, pelatihan rencana bisnis, bantuan pendanaan, konsultasi dan pelatihan operasional bisnis, dan kompetisi bisnis dan pameran bisnis.
Baca juga : Bupati Blitar Serahkan 325 Sertifikat Kepada Pelaku UMKM Untuk Mendukung Permodalan
“Atas dasar tersebut, maka tingkatkanlah standar kita, jangan takut bermimpi, mimpi yang diwujudkan dengan pelatihan kewirausahaan,” tandasnya.
Khusus untuk pembiayaan awal usaha diperuntukkan bagi peserta JAPRI yang telah lulus menyelesaikan rangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha. Mereka kemudian membuat proposal, dari proposal yang masuk kemudian diseleksi dan dipilih 50 peserta yang mendapatkan pendanaan awal dari JAPRI PWD disetia Kota/ Kabupaten,” ungkapnya.
Pada akhir acara, Pemerintah Kabupaten menyerahkan sertifikat dan uang pembinaan kepada atlit disabilitas kabupaten Blitar yang berprestasi dalam kegiatan Peparnas Papua untuk mewakili provinsi Jawa Timur. (adv/kmf/jun).