Barakata.id, Jakarta- Pesawat perang terbesar China Y-20 terciduk mendarat di wilayah Laut Natuna Utara. Berkat produk Maxar Technologies, sebuah perusahaan teknologi luar angkasa di Amerika Serikat.
Ken Joyce selaku direktur manajemen produk di Maxar Technologies, kemudian mengunggah sebuah pernyataan di akun Linkedin-nya terkait hal ini.
Dalam pernyataannya Joyce membeberkan teknologi apa yang mampu mengendus pendaratan pesawat China itu di Laut Natuna Utara.
Baca juga:
Sebagaimana diberitakan Semarangku.com dalam artikel “Pesawat Perang Terbesar China Y-20 Mendarat di Laut Natuna Utara, Persiapan Perang?”, selain itu Joyce menyebut pesawat Y-20 baru pertama kali mendarat di Laut Natuna Utara.
“Transportasi Y-20 diamati di Fiery Cross Reef. Terdeteksi oleh DeepCore AI / ML,” kata Ken Joyce dalam unggahan di Linkedin.
Baca juga:
“Ini pertama kalinya China mengerahkan Y-20 ke Spratly,” tuturnya.
Baru-baru ini tepatnya akhir Desember 2020, China dilaporkan mendaratkan pesawat perang terbesar China Y-20 di wilayah Laut Natuna Utara.
Baca juga:
Pendaratan pesawat perang China Y-20 di wilayah Laut Natuna Utara lepas landas di sebuah pulau buatan bernama Fiery Cross Reef.
Dilansir dari South China Morning Post, menurut sumber dari China, pendaratan pesawat terbesar China Y-20 di Laut Natuna Utara itu bertujuan untuk menguji kemampuan.
Diketahui, pesawat perang terbesar China Y-20 dibuat di perusahaan industri pesawan Xian.
“Y-20 merupakan pesawat militer terbesar milik China,” ujarnya.
Baca juga:
Menurut Song Zhongping, mantan instruktur militer China atau PLS, Y-20 mampu meningkatkan respons China di Laut Natuna Utara (Atau yang dulu disebut Lau China Selatan).
*****
Editor: Ali Mhd
Sumber: idtodaynews.co