
“Tentu tindakan Bea Cukai yang telah menembak mati tokoh kami dan membiarkan jasadnya begitu saja, membuat kami semakin emosi dan bertanya-tanya, Kenapa Bea Cukai memiliki rasa dendam dan bertindak begitu sadis terhadap Haji Permata,” ungkap Masrur bernada kecewa.
Terkait kasus ini, lanjut Masrur, sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, di antaranya saksi mata yang berada di lokasi kejadian saat penembakan itu terjadi. Saksi menyampaikan kronologi kejadian, termasuk pascapenembakan terhadap Haji Permata yang saat itu tengah berada di dalam kapal.
“Dari keterangan korban dan dua orang saksi mata yang melihat kejadian itu bahwa tidak ada yang mengatakan Haji Permata melompat ke kapal BC. Adapun luka di kepala dan kaki yang dialami anggota H. Permata itu karena terkena serpihan kaca.
Bea Cukai menembak Haji Permata yang terlebih dahulu menembus kaca spead boat yang digunakannya,” beber Masrur Amin seperti dikutip dari kabarbatam.com.
Baca juga:
- Humas BC: Petugas Bea Cuka Tembilahan yang Tembak Mati Haji Permata
- H Permata Tewas Ditembak Mengenai Dadanya
Berdasarkan keterangan para saksi, kata Masrur, di perairan Bintan sudah terjadi kejar-kejaran dan kapal patroli milik Bea Cukai sudah mulai bermanuver untuk mengganggu kapal Haji Permata.
Dan saat tiba di sekitar Perairan Sungai Bela, kapal yang bermuatan rokok sudah dalam penguasaan Bea Cukai. Saat itu petugas Bea Cukai menembak ke arah tepat Haji Permata. Senjata Bea Cukai diarahkan untuk langsung mematikan korban.
“Bea cukai menembak Haji Permata tidak diposisi kapal mereka, tetapi menembak diposisi kapal milik Haji Permata bermuatan rokok yang mereka sita. Ada tiga orang oknum Bea Cukai naik keatas kapal tersebut,” terangnya.