
Edukasi – Pendidikan merupakan salah satu bidang kehidupan yang memegang peran penting dalam peradaban sejarah umat manusia. Kehidupan manusia yang semakin kompleks tentu tidak terlepas dari pendidikan umat manusia itu sendiri. Dengan pendidikan yang baik, tentu peradaban manusia juga akan baik.
Dikutip dari Wikipedia, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Sebagai seorang pendidik, apa harapan kita terhadap pendidikan di masa depan?
Jawaban kita mungkin berbeda-beda, tetapi kita sebagai pendidik atau guru tentu mempunyai harapan yang sama, mengharapkan dunia pendidikan di Indonesia senantiasa semakin maju dan berkualitas.
Kita mengharapkan dapat menjadi salah satu pelaku sejarah bagi generasi penerus bangsa ini supaya memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas serta memiliki akhlak yang mulia.
Tentunya harapan ini tidaklah dapat diwujudkan tanpa kerjasama semua pihak, baik itu orang tua, guru, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat di bangsa ini, sehingga dapat mewujudkan generasi yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Orang tua merupakan madrasah atau lingkungan pendidikan yang pertama bagi seorang anak. Orang tua atau keluarga tentu harus menyiapkan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.
Pendidikan anak di lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan diri anak itu sendiri. Anak lebih condong meniru atau suka mencontoh dari apa yang ia lihat dan dari apa yang ia dengar.
Orang tua yang memberikan contoh kehidupan keseharian yang baik, tentu akan menjadikan kepribadian anak yang baik juga. Begitu pula sebaliknya, jika orang tua tidak memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, maka akan mengakibatkan anak-anaknya memiliki kepribadian yang tidak baik juga, karena keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama untuk mendidik watak dan akhlak anak.
Orang tua yang berperilaku kasar, tentu juga akan membuat anaknya berperilaku kasar. Oleh karena itu, sudah seharusnya orang tua atau keluarga dapat memberikan contoh kehidupan yang baik bagi anak-anaknya.
Setelah anak memperoleh pendidikan di lingkungan keluarga, tentu anak-anak juga akan memasuki masa-masa sekolah di pendidikan formal maupun informal.
Di sekolah tentunya peran seorang guru atau pendidik sangat besar dalam mempengaruhi kepribadian seorang anak. Tidak hanya pengetahuan dan keterampilan semata yang diberikan tetapi juga membentuk sikap anak seperti disiplin, rajin, saling bekerja sama, saling menghormati dan sikap-sikap baik lainnya sehingga terbentuk kepribadian dan akhlak anak yang baik.
Di sekolah tentu banyak juga halangan dan rintangan bagi seorang guru atau pendidik dalam mendidik siswa-siswinya.
Selain faktor-faktor internal seperti status guru, gaji guru yang masih rendah, pengembangan diri guru yang kurang, serta yang lainnya dan faktor eksternal seperti fasilitas sekolah yang kurang lengkap, beban administrasi yang banyak, dan lain-lain sehingga fokus guru dalam mendidik siswa-siswinya akan terbagi-bagi.
Apalagi di saat zaman sekarang ini, seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang terutama di bidang telekomunikasi dengan beredarnya handphone dengan berbagai aplikasi dan game tentunya harus disikapi dengan bijak bagi perkembangan kepribadian anak didik kita.
Hal ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan peserta didik dengan teman sebaya, seperti perilaku cabut pada jam pelajaran tertentu, ikut ikutan teman melakukan hal yang negatif, datang terlambat ke sekolah, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas yang diberikan guru, dan banyak lagi.
Hamzah (2020) memaparkan teman sebaya adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berbagai hal, seperti salah satunya adalah kedisiplinan, kedisiplinan yang dimiliki oleh anak mudah dipengaruhi oleh teman sebaya, sebab teman sebaya merupakan seseorang teman yang memiliki usia serta berkembangan yang sama, dan juga memiliki keinginan yang sama dalam menjalin pergaulan dengan anak yang seusia dengannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan layanan informasi bimbingan konseling dengan media film efektif untuk meningkatkan disiplin siswa.
Hal ini sejalan dengan Ningsih dan Widiarto (2014) yang memaparkan layanan informasi media film efektif untuk meningkatkan disiplin siswa. Selain itu Siregar (2012) mengemukakan pemberian layanan informasi dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Iriastuti (2021) mengemukakan pemberian layanan informasi yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling meningkatkan kedisiplinan siswa dalam melaksanakan praktik kerja industri.
Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan faktor internal dan eksternal dapat memengaruhi kedisiplinan siswa terhadap teman sebaya. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah memberikan layanan informasi mengenai kedisiplinan siswa.