Beranda Parenting

Ketahui Gerakan Tutup Mulut Pada Balita

107
0
Gerakan Tutup Mulut Pada Pada Balita
Credit: bearfotos on Freepik
DPRD Batam

Barakata.id, Kesehatan, GTM (gerakan tutup mulut) saat makan pada balita merupakan momok yang menakutkan pada kebanyakan ibu. Di waktu tertentu ada memang  saat balita mogok makan, mau disuguhkan apa pun tetap melakukan gerakan tutup mulut. Tapi jika ini berkelanjutan bisa mengakibatkan penurunan berat badan dan tidak tercukupinya nutrisi dalam tubuh balita.

Dalam keadaan ini pasti ibu merasakan panik dan melakukan berbagai cara agar balita mempunyai nafsu makan kembali. Misalnya dengan memberikan vitamin penambah nafsu makan , memberikan biskuit atau susu sebagai pengganti asupan makanan.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Tetapi dalam hal ini harusnya ibu perlu mengetahui penyebab dari GTM pada balita anda. Misalnya saja porsi yang terlalu banyak, kemudian pemberian susu sebelum makan sehingga mengakibatkan balita sudah merasa kenyang.

Kaum Ibu perlu tahu bahwa susu mengandung jumlah kalori yang sama banyak dengan makanan. Maka dari itu, minum susu juga bisa membuat anak menjadi kenyang . sehingga ia tidak merasa lapar dan tidak mau makan.

Beberapa penyebab GTM pada balita:

1. Memilih-milih makanan

Memilih-milih makanan disebut juga dengan picky eater , di sini anak mungkin lebih memilih untuk makan makanan lain di banding yang anada berikan. Akibatnya , anak tidak bisa mau makan hingga ia dapat makanan yang di inginkan.

2. Takut mencoba makanan lain

Selain hanya ingin makan makanan yang disukai, anak juga bisa merasa takut untuk mecoba makanan baru (neophobia). Ini bisa menjadi penyebab anak tidak mau makan dan mengalami GTM saat disajikan makanan yang belum pernah ia makan.

3. Sudah merasa kenyang

Pemberian susu atau cemilan sebelum makan juga bisa menjadi penyebab gerakan tutup mulut. Karena anak sudah merasa kenyang dan tidak mau makan dulu. Jadi ibu harus pastikan sebelum waktu makan usahakan jangan memberikan cemilan atau susu yang bisa membuat anak sudah merasa kenyang.

4. Kehilangan nafsu makan

Anak- anak juga bisa merasakan kehilangan nafsu makan sperti orang dewasa. Tapi bisa saja nak-anak tidak bisa mengungkapkan saat kehilangan selera makan. Jadi para ibu diharapkan bisa mengetahui perubahan pada anak-anak.

5. Kelelahan

Di poin ini bisa saja terjadi pada saat anak-anak kelelahan dengan aktifitas bermainnya. Atau bisa juga karena lagi sedang berpergian dalam perjalanan yang lama. Sehingga menimbulkan kelehan dan tidak mau makan. Para ibu juga harus bisa membatasi waktu misalnya dalam aktifitas bermain dan yang lainnya.

6. Avoidant Restrictive Food Intake Disorder

Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID) adalah salah satu jenis gangguan makan pada anak yang bisa terjadi. Meski memiliki gejala yang mirip dengan picky eater, ARFID bisa menjadi kondisi yang lebih serius.

ARFID bukan terjadi karena ada rasa tidak percaya diri terhadap tubuh, tetapi umumnya karena anak merasa cemas atau takut untuk mengonsumsi makanan tersebut, misal takut tersedak.

Pada kondisi ini, anak akan sangat membatasi jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, anak dengan kondisi ini bisa kekurangan asupan kalori hingga berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Diperkirakan, 5% dari total anak-anak dan remaja mengalami kondisi ini.

Beberapa faktor pemicu GTM yaitu sebagai berikut:

  1. Merasa makanan kurang menarik.
  2. Mudah merasa kenyang.
  3. Hanya menyukai rasa tertentu.
  4. Gangguan lambung atau pencernaan, seperti penyakit celiac dan radang usus.
  5. Trauma, misal mengalami tersedak makanan tertentu.

Beberapa cara anak terhindar dari GTM

  1. Berikan porsi yang sesuai
  2. Tidak memberikan gadget pada saat makan
  3. Buat suasana makan menyenangkan
  4. Tidak memberikan cemilan berlebihan
  5. Tidak memberikan makan menjelang tidur
  6. Biarkan anak makan sendiri
  7. Berikan variasi makanan yang menarik
  8. Sabar dan konsisten

Cara menangani anak GTM

Dirangkum dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, berikut cara mengatasi anak GTM:

  1. Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya.
  2. Susu dapat diberikan dua – tiga kali sehari (500-600 ml/hari).
  3. Batasi juga waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
  4. Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
  5. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya tetap latih anak makan di meja makan.
  6. Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan akhiri proses makan.
  7. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.

Hal yang tidak boleh dilakukan saat anak GTM

  1. Jangan memaksa anak makan, apalagi sampai memarahinya.
  2. Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain, menonton televisi, berjalan-jalan atau naik sepeda.
  3. Jangan memberikan minuman lain selain air putih di antara waktu makan.
  4. Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.