
Batam – Cina mengancam akan menggunakan kekuatan militernya untuk menggagalkan upaya Taiwan memerdekakan diri. Merespon hal itu, Amerika Serikat langsung mengerahkan kapal perangnya, USS Antietam ke Selat Taiwan.
Armada Ketujuh Angkatan Laut AS di Pasifik menyatakan, pelayaran USS Antietam ke Selat Taiwan selama 24-25 Juli lalu merupakan bagian dari transit rutin.
“Persinggahan ini memperlihatkan komitmen AS terhadap perairan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” bunyi pernyataan Armada Ketujuh AL AS pada Kamis (25/7/19) dikutip CNN Indonesia, Jumat (26/7/19).
Baca Juga : Hongkong Rusuh, Pendemo Rusak Gedung Parlemen
Washington menegaskan “Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan hukum internasional.”
Pelayaran USS Antietam berlangsung setelah Cina mengancam akan menyerang Taiwan. Ketegangan antardua negara itu terus memanas belakangan ini.
Penggunaan kekuatan militer untuk menekan Taiwan disebut dalam buku putih pertahanannya yang dirilis Rabu (24/7/19). Dalam dokumen itu, Cina juga menuduh AS menggunakan pengaruh politik untuk merusak stabilitas global.
Pengerahan USS Antietam ke Selat Taiwan juga berlangsung setelah angkatan udara Cina-Rusia menggelar latihan bersama pada awal pekan ini. Sebelumnya, latihan tersebut tidak pernah terjadi.
Latihan bersama kedua rival AS itu juga turut mengusik Korea Selatan dan Jepang, sekutu dekat Washington di kawasan Asia.
Lebih lanjut, pelayaran USS Antietam ini diprediksi akan semakin membuat Cina geram. Meski begitu, hingga kini belum ada respons resmi dari pemerintahan presiden Xi Jinping terkait pengerahan kapal perang tersebut.
AS memang secara berkala melakukan pelayaran dengan dalih uji navigasi di Selat Taiwan yang selalu memancing amarah Cina
Beijing menganggap setiap kapal perang yang melewati selat itu merupakan bentuk pelanggaran kedaulatan.
Baca Juga : Cina Sebut AS Teroris Ekonomi, Trump Belum Siap Akhiri Perang Dagang
Pada Minggu (14/7/19), Cina melakukan latihan militer laut dan udara usai Taiwan melakukan pembelian senjata dari AS. Latihan militer itu dilakukan di area pantai tenggara Cina yang berbatasan dengan Taiwan.
Menteri Pertahanan Cina menjelaskan, latihan itu ‘baru saja’ dilakukan, tapi ia tidak mengungkap kapan dan di mana lokasi tepatnya.
“Latihan ini merupakan agenda rutin menurut rencana tahunan untuk militer,” ucapnya seperti diberitakan Reuters.
*****