Beranda Urban Traveling

Teluk Maya, Lokasi Syuting Film The Beach Ditutup Sampai 2021

545
0
Turis berlibur di Teluk Maya, pulau Phi Phi Leh di Provinsi Krabi, Thailand. Teluk ini merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Thailand sejak muncul di film The Beach pada 2000 silam. (AP Photo/Sakchai Lalit)
DPRD Batam

Thailand – Pemerintah Thailand secara resmi menutup kawasan wisata Teluk Maya di Provinsi Krabi hingga tahun 2021. Penutupan tempat wisata yang pernah menjadi lokasi syuting film The Beach yang dibintangi Leonardo DiCaprio itu ditutup demi memulihkan ekosistemnya.

Penasehat di Departement of National Parks Thailand, Thon Thamrongnawasawat mengatakan, sejak film The Beach yang tayang tahun 2000 itu beredar, Teluk Maya semakin ramai dikunjungi wisatawan terutama mancanegara. Kawasan wisata terindah di Thailand itu ditutup untuk pengunjung sejak Juni 2018.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Namun, pemerintah memutuskan memperpanjang waktu penutupan Teluk Maya hingga tiga tahun ke depan.

“Putusan Department of National Parks kemarin adalah memperpanjang penutupan Teluk Maya selama dua tahun lagi, agar ekologinya pulih sepenuhnya,” ujar Thon mengutip Departures, Jumat (17/5/19).

Sebelumnya, sejak ditutup pada Juni 2018, pemerintah sempat membuka kembali kawasan wisata itu pada Oktober 2018. Sejak teluk itu ditutup, hiu karang sirip hitam (blacktip reef sharks) mulai terlihat berenang di perairan teluk.

Tapi karena turis yang datang terus bertambah, pemerintah setempat khawatir flora dan fauna di sekitar Teluk Maya yang sebelumnya “rusak” tidak bisa pulih sesuai harapan.

Menurut Daily Mail, setiap hari selama musim liburan, ada lebih dari 5.000 wisatawan yang berkunjung ke teluk yang terletak di pulau Phi Phi Leh di wilayah selatan Thailand tersebut. Sebagian besar pelancong itu dibawa ke pantai oleh penyedia jasa perahu setempat atau kelompok wisatawan.

Banyaknya orang yang datang ke Teluk Maya, sudah menyebabkan kerusakan lingkungan seperti banyak pohon tumbang, erosi tanah hingga hancurnya karang. Diharapkan, ditambahnya masa penutupan sampai 2021 dapat mengembalikan ekosistem di wilayah tersebut.

Rencananya, saat Teluk Maya dibuka lagi, pemerintah akan menerapkan aturan baru bagi wisatawan. Utamanya adalah, membatasi jumlah kunjungan turis ke kawasan itu.

Namun, rencana itu diprotes pihak operator wisata lokal setempat, yang mengatakan mereka sangat bergantung terhadap keberadaan pantai itu.

Kepala asosiasi pariwisata setempat, Wattana Rerngsamut mengatakan kepada AFP, harus ada pertemuan antara masyarakat dan pemerintah.

“Agar masyarakat setempat dapat tetap bisa mencari nafkah dari sektor ini,” katanya.

*****