

Barakata.id, Seni Budaya – Film besutan sineas Batam berjudul Radio Pakcik Mahmud ini menangkat budaya Melayu. Di tahun 2021 lalu film tersebut berhasil memenangkan kompetisi tingkat nasional yang digelar oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media Indonesia Kemendikbud Ristek.
Dalam ajang yang mengangkat budaya Indonesia itu, Radio Pakcik Mahmud berhasil masuk dalam 10 besar dari 350 proposal film yang ada. Radio Pakcik Mahmud juga mewakili Sumatera dalam ajang tersebut. Film itu juga diputar di Jogja- NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2021.
Film tersebut akhirnya diputar di Batam, tepatnya di CGV Theatre Grand Batam Mall, Minggu (29/1/22). Film karya Pajri Andika ini menceritakan kisah Pakcik Mahmud pemilik Malay Radio ” Bertuah FM”.
Baca Juga:
- MAXstream Rilis 20:21, Film Misteri Kematian yang Berulang-ulang
- Komunitas Perfilman Diajak Mengenal Protokol CHSE
Radio tersebut sempat mengalami krisis keuangan. Namun, Pak Cik Mahmud berusaha untuk mempertahankan siaran yang berfokus budaya Melayu dalam siaran radionya.
Produser Film Radio Pakcik Mahmud, Je Yatmoko mengatakan, perfilman di Batam saat ini sudah menggeliat karena adanya dukungan dari pemerintah.
“Saya sangat merasakan itu dan dalam acara ini kita melihat sejauh mana film Batam bergerak,” katanya.
Dia berharap pengusaha dan para ketua asosiasi pariwisata di Batam juga ikut mnedukung perfilman di Batam. Sehingga film-film buatan anak Batam dapat bersaing dengan yang ada di luar Batam.
Pemutaran dan diskusi film itu dihadiri oleh sejumlah budayawan, sseniman, insan pariwisata, perwakilan BP Batam, pimpinan radio di Batam, Pimpinan Infinite Studio serta dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata.
Dalam kesempatan itu Ardi mengatakan, film berdurasi 27 menit itu mampu memberikan pesan moral tentang kebudayaan Melayu. Menurut dia, kehadiran film ini dapat membangkitkan film-film lain yang akan lahir dan memberikan pesan moral, pendidikan dan pengetahuan.
“Film ini merupakan karya seni yang lengkap. Di dalamnya ada musik, tari, lagu dan sebagainya,” kata Ardi.
Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait menyebut film ini cukup baik. Di dalam film itu sudah menggambarkan beberapa ikon Batam seperti Laluan Madani, Jembatan Barelang dan lainnya. Meski diakuinya, dalam film tersebut masih kurang untuk spot keramaiannya.
Baca Juga:
- Squid Game Jadi Trending Global, Apa Dampak Film Bergenre Ini Bagi Penonton?
- Daftar Film Hollywood 2021: Ada F9, Spider-Man 3 dan Godzilla vs Kong
“Satu hal yang langsung traveling di otak saya adalah bagaimana agar membuat film Melayu ini tetap konsisten. Setiap tahunnya harus ada. Tetapi kita harus berkolaborasi untuk mendapatkan pendanaan karena pendanaan ini merupakan hal utama,” ucapnya saat sesi diskusi.
Tuty juga berharap film tersebut dapat nekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Batam. Sehingga film Radio Pakcik Mahmud itu dapat diputar di sekolah-sekolah dan kampus di Batam. (asrul)