
Barakata.id, Kepri – Provinsi dengan Kasus Covid-19 tertinggi, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masuk ke dalam 8 provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi se Indonesia.
Hal itu terungkap usai Sekda Kepri Arif Fadillah melakukan video confrence dengan Menko Bidang Ekonomi dan Investasi Airlangga Hartanto, Minggu (20/6/21).
Pertemuan secara virtual itu membahas evaluasi penanganan Covid-19. Pihak kementerian dan para gubernur se Indonesia juga terlibat dalam rapat koordinasi tersebut.
Baca Juga:
- Jangan Lengah, Kepri Belum Bebas dari Covid-19
- Varian Baru Covid-19 Lebih Ganas, Sudah Muncul di Kepri
“Provinsi Kepri masuk dalam 8 Provinsi yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 se Indonesia,” ujar Arif, dikutip dari kepriprov.go.id.
Sebanyak 8 provinsi yang mengalami lonjakan kasus itu di antaranya
DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Kepri.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kepri diminta untuk melakukan upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Caranya dengan meningkatkan kebijakan di hulu seperti peningkatan tracing dan testing.
“Juga meningkatan kebijakan di hilir seperti meningkatakan kapasitas tempat tidur,” ujar Arif.
Selain itu, jumlah vaksinasi juga harus ditingkatkan. Termasuk juga memberikan dukungan penanganan Covid-19 baik dari sisi pendanaan maupun anggaran.
Targetkan 1 Juta Vaksinasi
Untuk menekan angka penyebaran Covid-19 Kepri pun diminta melakukan percepatan vaksinasi. Untuk itu Pemrov Kepri pun akan mengupayakan peningkatan vaksinasi dengan target 1 juta vaksinasi di Juli 2021.
Baca Juga:
- Sepanjang Juni, 89 Warga Kepri Meninggal Akibat Covid-19
- Waspada, Virus Corona Varian Baru B117 Sudah Masuk Kepri
“Dengan 600.000 dilaksanakan Kemenkes dan 400.000 dilaksanakan oleh TNI/Polri,” kata Arif.
Untuk meningkatakan vaksinasi itu, pihaknya juga akan segera menyiapkan sentra-sentra vaksinasi. Khususnya di tempat-tempat sumber keramaian masyarakat.
“Seperti di pelabuhan, pasar basah, dan fasilitas umum lainnya,” kata Arif.
***
Editor: Asrul R