

Terkait korban, Prasetyo menegaskan, ada satu orang warga yang meninggal dunia. Namun, ia memastikan bahwa korban meninggal bukan karena tertimpa tanah atau puing bangunan rumah.
Korban meninggal atas nama Sarina karena ia mengalami keterkejutan, lalu sakit sesak nafas yang dideritanya. Saat tanah di bawah pemukiman warga itu ambles dan rumah-rumah di atasnya ambruk, korban langsung sesak napZ karena panik.
“Saat kejadian korban panik dan pingsan, korban diketahui menderita sakit ssesak nafas. Diduga karena hal itu (sesak napas) korban meninggal,” ujar Prasetyo.
Bukan hanya olah TKP, lanjut dia, personel polIsi yang diterjunkan ke lokasi bencana juga ikut membantu mengobati warga yang mengalami luka ringan maupun berat.
“Termasuk mengobati beberapa orang warga yang terkena tusukan paku saat mencoba menyelamatkan diri dari amblesnya tanah timbunan.
Baca Juga :
Pasar Induk Batam Dirombak, Pedagang Diminta Kosongkan Lapak
Pedagang Demo Wali Kota Batam, Emak-Emak Panjat Pagar dan Ancam Bugil
60 Distributor di Batam Bikin Pasar, Terlengkap dan Termurah
Sementara itu, Jhonson, warga setempat yang ikut menjadi korban mengaku, sejak awal kejadian hingga Minggu siang belum ada pihak pemerintah daerah yang datang ke TKP.
“Hanya polisi aja yang datang menolong kami. Polisi juga membantu warga dan mengobati yang luka. Sejauh yang saya ketahui, dari pihak lurah dan camat belum datang. Tapi sebelumnya sudah kami hubungi,” ujarnya.
*****