Batam Digadang Jadi Kota Transhipment, Bersaing dengan Negeri Jiran

99
0
Batam Kota Transhipment
Kepala BP Batam Muhammad Rudi saat meninjau pembangunan Pelabuhan Batuampar, Kamis (23/9/21). (F: Humas Pemko Batam)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam- Kota Batam digadang menjadi Kota Transhipment atau bongkar muat alih kapal. Letak Batam yang strategis dianggap berpotensi untuk bersaing dengan negeri jiran, yaitu Singapura dan Malaysia.

Wali Kota Batam yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengatakan, pihaknya harus sepakat dengan cita-cita pendahulu yang belum diwujudkan.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Ia optimistis cita-cita tersebut dapat terwujud. Salah satu caranya adalah dengan pembangunan pelabuhan peti kemas sehingga kapasitasnya lebih besar.

Baca Juga:

“Kita tidak bicara bagaimana menyaingi negara tetangga. Tapi kita mulai bangkit bagaimana yang kapasitas saat ini, 450 ribu TEUz (twenty foot equivalent units), bisa naik paling tidak satu juta TEUz,” ujar Rudi saat meninjau pembangunan Pelabuhan Batuampar, Kamis (23/9/21).

Dia mengatakan, tak menutup kemungkinan peningkatan kapasitas pelabuhan akan terus dilakukan. Meski tak menyebutkan angka, namun Rudi memastikan untuk menyempurnakan pelabuhan butuh anggaran yang besar.

Untuk itu, pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Nantinya Pelabuhan Batuampar harus bertaraf internasional.

“Sekarang kita mulai memperbaiki mana yang belum sempurna,” kata Rudi.

Pembangunan pelabuhan tersebut bukan tanpa alasan. Rudi mengatakan pelabuhan adalah salah satu andalan pendapatan BP Batam di sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kondisi saat ini melihat dermaganya saja sudah pesimistis. Tapi kita bangkitkan lagi agar kelemahan ini bisa diperbaiki,” katanya.

Baca Juga:

Rudi menargetkan pembangunan pelabuhan tersebut selesai dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Sehingga dapat bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat Batam.

“Karena anggarannya besar, bagaimana kita mencari tambahan supaya pembangunannya bisa dipercepat dan saya yakin bisa,” ujarnya.

Keyakinan yang kuat itu berangkat dari potensi perairan Batam yang sangat besar dan belum digali secara maksimal. (asrul)