Beranda Kepulauan Riau Tanjungpinang

Kepri Bidik Dana Hibah Rp700 Miliar dari MCC AS

41
0
Dana Hibah Kepri
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama perwakilan MCC, lembaga inovasi Pemerintah AS yang siap mengucurkan dana hibah ke Kepri. (F: barakata.id/ist)
DPRD Batam

Barakata.id, Tanjungpinang – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya kini sedang membidik dana hibah Rp700 miliar dari Millennium Challenge Corporation (MCC), sebuah lembaga inovatif dan independen Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bertujuan membantu pengentasan kemiskinan secara global.

Ansar mengatakan, keterbatasan dana APBD membuat Pemerintah Provinsi Kepri harus mencari sumber dana dari berbagai pihak untuk menjadikan pembangunan di daerah berkesinambungan. Caranya, baik dari pemerintah pusat, maupun dengan membangun kerjasama dengan lembaga.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Ia mengaku sudah terlibat pertemuan secara langsung dengan pihak MCC. Pemprov Kepri pun telah mempersiapkan readiness criteria, yakni kriteria kesiapan untuk menerima hibah investasi dari MCC.

“Semua persyaratan sudah disiapkan dan Kepri menjadi provinsi di Indonesia pertama readiness criteria paling lengkap,” kata Ansar di Tanjungpinang, kemarin.

BACA JUGA : Gubernur Ansar Serahkan Insentif dan Hibah Rp62 Miliar di Batam

Setakat ini dana hibah investasi yang diterima Kepri senilai Rp350 miliar.

“Kemungkinan baru akan dikucurkan pada akhir tahun 2024 ini karena memang persyaratannya yang jelimet,” ujar Ansar.

Namun, pihaknya tengah mengupayakan besaran nilai bantuan dua kali lipat dari itu, yakni senilai Rp700 miliar.

“Semua sudah sudah kita desain. Dan mereka (MCC) sudah berkali-kali datang kemari. Kemungkinan Bappenas juga mendukung itu,” katanya.

BACA JUGA : Jepang Hibahkan Anggaran Pembangunan Pasar Ikan Modern Natuna

Kerjasama antara MCC terjalin melalui program Compact-2. Kepri sendiri merupakan salah satu dari lima provinsi di Indonesia yang mendapatkan hibah investasi yang bertujuan mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah Kepri, khususnya pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.

Ansar menjelaskan, program Compact-2 lewat pembiayaan infrastruktur dari MCC itu untuk pengembangan pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur menyeluruh dari sisi pelabuhan internasional Sri Bintan Pura, Gurindam 12, higgga area Gudang Minyak.

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau diperkirakan memiliki Indikasi Economic Return Rate (ERR) antara 14 hingga 20%, yang menjadikan Kepri berada di posisi yang kuat untuk mendapatkan hibah maksimal.

Selain membangun fasilitas tambahan, Pemprov Kepri telah merencanakan pembangunan ruang dingin penyimpanan (cold storage) di kawasan ini. Pembenahan akan dilakukan di Pelantar II, menjadikannya sebagai pusat penjualan hasil laut, serta menyediakan tempat untuk UMKM untuk mendorong produk lokal. (jal)