

Barakata.id, Kabul – Juru bicara (Jubir) Taliban, Zabihullah Mujahid mengaku bahwa Taliban telah menangkap sejumlah orang sehubungan dengan serangan bom di bandara Kabul.
Dia menambahkan bahwa anggota dinas intelijen Taliban sedang menginterogasi orang-orang itu, tetapi Mujahid tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Hal ini terjadi, setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan drone yang menewaskan dua petinggi ISIS-K dan melukai seorang lainnya di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.
Baca juga:
Aksi ‘main hakim sendiri’ AS itu rupanya membuat Taliban murka. Taliban, lanjut Mujahid, mengutuk keras atas serangan drone AS, dengan mengatakan aksi itu adalah pelanggaran kedaulatan.
“Afghanistan sekarang adalah negara merdeka dan jika ada masalah, kami di sini untuk menanganinya. Ini adalah pelanggaran langsung terhadap kedaulatan negara kami,” tegas Taliban Zabihullah Mujahid seperti dikutip dari Sindonews.com, Minggu (29/8/2021).

Mujahid menambahkan bahwa tidak ada pihak lain yang memiliki hak untuk melakukan aktivitas apa pun di Afghanistan.
Seperti diketahui, AS melancarkan serangan drone di Provinsi Nangarhar, Afghanistan sebagai aksi balasan atas serangan di luar bandara Kabul pada Kamis kemarin.
Baca juga:
ISIS-K, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan , mengaku bertanggung jawab atas “serangan syahid” Kamis lalu yang melibatkan seorang pembom bunuh diri.
Pelaku meledakkan sabuk peledak di gerbang bandara, menewaskan 13 anggota militer AS dan lebih dari 110 warga Afghanistan. Lebih dari 100 orang terluka dalam ledakan itu.
Dua pejabat pertahanan AS yang mengetahui serangan di Nangarhar sebelumnya mengatakan bahwa salah satu target serangan pesawat tak berawak adalah pejuang ISIS-K yang diduga terlibat dalam perencanaan serangan di masa depan.
Nangarhar adalah tempat kehadiran besar ISIS-K beberapa tahun lalu sebelum sebagian besar digulingkan oleh militer Afghanistan dan Taliban.
Baca juga:
Perencana ISIS-K yang tidak disebutkan namanya sedang mengendarai kendaraan dengan satu rekan pada saat serangan, sedang mengemudi di daerah terpencil.
Para pejabat pertahanan mengatakan serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak MQ-9 Reaper dan amunisi yang dipilih presisi dan untuk meminimalkan korban sipil.
Sementara juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan semua target tewas dalam satu serangan dan mereka adalah perencana serta fasilitator ISIS-K.
“Saya tidak akan berbicara tentang kemampuan spesifik yang mungkin hilang dari ISIS dalam serangan ini. Mereka kehilangan seorang perencana, dan mereka kehilangan seorang fasilitator. Dan mereka memiliki satu yang terluka. Fakta bahwa dua dari orang-orang ini tidak lagi berjalan di muka Bumi, itu hal yang baik,” kata Kirby.
Baca juga:
“Ini adalah hal yang baik bagi rakyat Afghanistan, ini adalah hal yang baik untuk pasukan kami dan pasukan kami di lapangan terbang itu,” tambah Kirby.
*****
Editor: Ali Mhd