
Barakata.id, Washington – Juru bicara (Jubir) Pentagon Jonathan Rath Hoffman mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) melakukan penarikan kapal induk USS Nimitz dari Timur Tengah.
Keputusan penarikan kapal induk tersebut, setelah mendapatkan banyak tantangan ditengah pandemi virus corona (Covid-19).
Baca juga:
Menurut Jonathan, Tim Nimitz memberikan perlindungan udara yang gigih selama penarikan pasukan di Afghanistan.
Selain itu, kata Jonathan, Tim Nimitz juga melakukan operasi serta latihan yang memperkuat kemitraan dan aliansi yang bertahan lama di wilayah Komando Pusat AS dan Komando Indo-Pasifik AS.
“Mereka tampil mengagumkan selama operasi, meski banyak tantangan yang dihadirkan oleh pandemi virus corona,” kata Jonathan, seperti dikutip Barakata.id dari republika.co.id, Kamis (31/12/2020).
Baca juga:
Seperti diketahui, penempatan kapal induk di Timur Tengah tersebut hampir 10 bulan di kawasan itu di tengah ketegangan dengan Iran.
Setelah AS mengumumkan dilakukan penarikan kapal induk, pihak Pentagon menyatakan Nimitz akan kembali ke pelabuhan asalnya di Norfolk, Virginia.
Langkah itu dilakukan satu hari setelah AS menerbangkan dua pesawat pembom B-52 di atas Timur Tengah sebagai tanda peringatan yang kemungkinan ditujukan terhadap Iran.
Baca juga:
Komando Pusat AS tidak merinci kepada siapa pertunjukkan kekuatan itu, dan mengatakan itu hanya berlaku “untuk siapa pun yang berniat merugikan Amerika atau kepentingan Amerika.”
Pengerahan pesawat pembom AS adalah tindakan ketiga dalam 45 hari terakhir, menurut Pentagon. Itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran yang telah memuncak sejak Presiden AS Donald Trump memilih untuk secara sepihak menarik Washington dari perjanjian nuklir penting dengan Teheran pada 2018.
Baca juga:
Kedua negara itu berada di ambang konflik yang kemungkinan akan menyelimuti kawasan itu awal tahun ini, ketika Trump memilih untuk membunuh seorang jenderal kunci Iran di Irak pada Januari lalu.
*****
Editor: Ali Mhd