Barakata.id, Batam – Mulai 10 Juni mendatang, Malaysia akan mengurangi pembatasan terkait Covid-19. Hampir semua kegiatan sosial, ekonomi dan keagamaan akan dimulai kembali. Tentu saja sambil tetap mematuhi jarak sosial yang ketat dan langkah-langkah keselamatan.
Perdana Menteri Malaysia Tan Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa pemerintah akan mengizinkan perjalanan domestik dan kegiatan sosial skala kecil, dan membuka kembali sekolah secara bertahap di bawah fase recovery movement control order (RMCO) atau perintah kontrol gerakan pemulihan yang berlangsung dari 10 Juni hingga 31 Agustus.
“Statistik Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa tingkat infeksi telah menurun dan terkendali,” katanya dalam pidato yang disiarkan secara nasional di media sosial dan saluran televisi, Minggu (7/6/20).
Baca Juga :
6 Poin Keputusan Wali Kota Batam Terkait Libur Sekolah
Pemerintah telah berupaya memulai kembali kegiatan komersial secara bertahap, di tengah meningkatnya pengangguran yang telah mencapai titik tertinggi dalam satu dekade.
Sebagian besar bisnis diizinkan untuk dibuka kembali pada Mei lalu, dengan protokol jarak sosial yang ketat. Namun, sekolah tetap tutup, sementara pertemuan sosial besar dan perjalanan antar negara dilarang.
Tetapi mulai 10 Juni, perjalanan antar negara akan diizinkan kecuali untuk daerah-daerah di bawah penguncian penuh.
“Sekolah juga akan dibuka kembali secara bertahap tetapi perbatasan internasional akan tetap ditutup” kata Tan Sri Muhyiddin.
Olahraga non-kontak selain olahraga air juga akan diizinkan, tetapi outlet hiburan akan tetap tutup. Pertemuan besar masih dilarang. Pada hari Sabtu, salon rambut dan kecantikan akan diizinkan buka. Sementara pasar-pasar dapat kembali beroperasi mulai 15 Juni.
Tan Sri Muhyiddin mengatakan bahwa RMCO akan meminta masyarakat untuk mengambil tanggung jawab “normal baru” sehubungan dengan kebersihan dan jarak sosial.
Dia menambahkan bahwa jika fase pemulihan berhasil, itu akan diganti dengan periode normalisasi setelah 31 Agustus sampai vaksin ditemukan.
“Tapi saya ingin mengingatkan semua orang bahwa jika ada lonjakan kasus Covid-19 positif selama periode ini, pemerintah tidak akan ragu untuk memaksakan peningkatan MCO di daerah yang terkena dampak,” katanya memperingatkan.
Baca Juga :
PM Mahathir Mundur, Raja Malaysia Bubarkan Kabinet
Kuala Lumpur, pada April, meluncurkan paket stimulus RM260 miliar untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi Covid-19. Departemen Keuangan melakukan suntikan fiskal langsung senilai RM35 miliar. Dana tersebut menyelamatkan 2,4 juta pekerjaan, memastikan arus kas ke[ada 11 juta orang dan menopang lebih dari 300.000 perusahaan.
Malaysia memperkirakan ekonomi akan memasuki resesi tahun ini,
dengan pengangguran akan mencapai 5,5 persen dari 16 juta tenaga kerja yang kuat.
***
sumber : straitstimes.com