

Barakata.id, Malaysia – Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Abdullah Sultan Ahmad Shah telah menyetujui permohonan pengunduran diri yang diajukan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Selanjutnya, Raja Malaysia memutuskan membubarkan kabinet.
Raja Abdullah menyampaikan keputusan itu setelah berdialog dengan Mahathir di istana selama 90 menit. Sebelumnya, ia juga bertemu dengan Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim dan sang istri yang merupakan Wakil PM Malaysia, Dr. Wan Azizah Wan Ismail, membahas persoalan tersebut.
Raja Abdullah lantas menunjuk Mahathir sebagai PM interim (sementara) untuk mengurus pemerintahan sampai penggantinya terpilih dan kabinet baru terbentuk.
“Terkait dengan hal tersebut, tugas anggota pemerintahan (wakil perdana menteri, menteri, wakil menteri serta sekretaris politik) sudah berakhir,” kata Kepala Sekretaris Pemerintah Malaysia, Mohamed Zuki Ali, seperti dilansir Free Malaysia Today, Senin (24/2/20).
Baca Juga :
Dianggap Pameran Cabul, Malaysia Tattoo Expo 2019 Diusut
WNI Hilang di Malaysia Ditemukan Dalam Perut Buaya
Jaksa Agung Tommy Thomas menyatakan kepala pemerintahan sementara akan dipegang oleh Mahathir. Menurut Zuki, keputusan Raja Abdullah sesuai dengan Pasal 43 (5) Undang-Undang Federal.
“Oleh sebab itu, sebagai perdana menteri interim, beliau (Mahathir) akan tetap mengurus pemerintahan negara sampai perdana menteri baru ditunjuk dan kabinet baru terbentuk,” sambung Ali.
Tercatat ada 26 menteri dan kepala lembaga pemerintah yang ada dalam kabinet dipimpin Mahathir.
Mahathir mengirimkan surat pengunduran diri kepada Raja Abdullah, kemarin. Ia juga memutuskan mengundurkan diri dari jabatan pengurus partai yang menaunginya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU).
Partai tersebut juga mengklaim keluar dari koalisi yang saat ini berkuasa Pakatan Harapan. Pengunduran diri Mahathir diduga terkait dengan gerakan politik yang berupaya membentuk koalisi baru dengan anggota PPBM, UMNO, Partai Islam SeMalaysia (PAS) dan faksi PKR yang dipimpin oleh mantan wakil PKR, Mohamad Azmin Ali.
PKR lantas memutuskan memecat Azmin dan sejawatnya, Zuraida Kamaruddin, yang dianggap berkhianat. Hal ini adalah buntut perseteruan politik internal antara Anwar dan Azmin sejak beberapa waktu lalu.
*****