
Barakata.id, LHOKSEUMAWE – Sedikitnya 300 pengungsi Rohingya tiba di Aceh Senin (7/9/2020) pagi. Mereka diyakini berlayar selama enam bulan sebelum sampai di Indonesia.
Dilansir Reuters, pihak kepolisian Aceh mengatakan sebuah perahu kayu yang membawa Rohingya ditemukan oleh nelayan setempat beberapa kilometer di lepas pantai Lhokseumawe, sebelum mendarat di Pantai Ujung Blang tepat setelah tengah malam.
“Ada 297 Rohingya menurut data terakhir, di antaranya 181 perempuan dan 14 anak,” kata Iptu Irwansyah, Kapolsek Banda Sakti.
Junaidi Yahya, kepala Palang Merah di Lhokseumawe, mengatakan pengungsi ditahan sementara di lokasi.
“Kami berharap hari ini mereka sudah bisa dipindahkan ke posko pengungsian, tapi kesehatan mereka terutama terkait COVID-19 menjadi perhatian utama kami,” kata Yahya.
Di antara pengungsi ada satu orang sakit berusia 13 tahun yang menurut polisi dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Berdasarkan poto yang beredar, menunjukkan barisan wanita bertopeng membawa harta benda mereka dalam kantong plastik, dan pria meringkuk di lantai tempat berlindung beratap jerami.
Kedatangan hari Senin itu menyusul kedatangan kapal lain pada akhir Juni ketika nelayan Aceh menyelamatkan lebih dari 100 pengungsi Rohingya, termasuk 79 wanita dan anak-anak, setelah Indonesia awalnya mengancam akan memulangkan mereka kembali.
Pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun naik perahu dalam upaya untuk mencari perlindungan di negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Chris Lewa, direktur Proyek Arakan, sebuah kelompok nirlaba yang berfokus pada krisis Rohingya, mengatakan penumpang yang tiba di Aceh pada hari Senin telah berlayar dari Bangladesh selatan pada akhir Maret atau awal April menuju Malaysia.
Tetapi otoritas Malaysia dan Thailand menolak mereka, katanya, ketika perbatasan diperketat karena pandemi virus corona.
Penyelundup membagi penumpang menjadi beberapa perahu, beberapa di antaranya berhasil mendarat di Malaysia dan Indonesia pada bulan Juni, tetapi beberapa ratus tetap di laut hingga malam.
Para penyelundup menelepon keluarga mereka untuk meminta pembayaran pada minggu-minggu sebelum mereka dibawa ke pantai, katanya.
Editor: Gunawan
Sumber: Reuters
Baca Juga:
- BANJIR BANDANG LUWU UTARA: 16 Orang Meninggal, 223 Rumah Rusak Berat
- Malaysia Tutup Pintu untuk Warga Indonesia Mulai Besok
- Bandara Hang Nadim Bakal Dibikin Mal Seperti Singapura