Beranda Kepulauan Riau Batam

Pawai Takbiran Batam Diramaikan Mobil Hias dan Lampu Colok

138
0
Pelepasan para peserta pawai takbir menyambut Hari Raya Idul Fitri di Dataran Engku Hamidah. Foto: Media Center Batam.
DPRD Batam

Barakata.id, Batam- Pawai takbiran Batam diramaikan mobil hias dan lampu colok. Kegiatan yang dipusatkan di Dataran Engku Hamidah, Batam Centre, Minggu (1/5/22) malam itu pun meriah.

Rombongan pawai takbiran dilepas oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi didampingi Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Pawai takbiran itu diikuti organisasi perangat daerah (OPD) Kecamatan se Kota Batam hingga perwakilan masjid dan musala.

Baca Juga:

Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, pada malam hari ini, ia dan warga Batam sama-sama mengakhiri puasa.

“Besok Bulan Syawal. Kota Batam menggelar malam takbiran se-Kota Batam sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri dan itu diperbolehkan dan menjaga protokol kesehatan,” ucapnya.

Rudi mengatakan, Pemko Batam telah dua tahun tidak melaksanakan pawai takbiran. Oleh karena itu ia bersyukur kegiatan tersebut disambut antusias oleh masyarakat.

“Kegiatan ini kita ingin merayakan kemenangan puasa 29 hari yang telah berlalu. mudah-mudahan puasa kita mendapat pahala ganjaran dari Allah, peserta pawai selamat berangkat dan kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Rudi mengajak masyarakat untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah seluruh titik yang telah ditentukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Semoga niat baik kita dijabah Allah dan Covid tidak menyerang kita dan ekonomi bangkit,” katanya.

Malam takbiran itu juga dimeriahkan dengan adanya tradisi Melayu lampu colok dan penampilan grup religi Malaykustik

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata antusias menyambut atraksi yang kembali digelar.

Ardi mengatakan, dalam malam 1 Syawal tersebut, Disbudpar Kota Batam menampilkan sesuatu yang berbeda yakni lampu colok. Adapun makna yang terkandung dalam lampu yakni ikut bergembira menyambut Hari Raya Idul Fitri.

“Lampu colok ini dipasang jelang tiga hari lebaran sampena malam Lailatul Qadar,” katanya.

Baca Juga:

Bahan membuat lampu colok yakni sumbu, minyak tanah, dan bekas kaleng minuman.

“Adanya lampu colok ini mengingatkan kita merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Ada anak-anak main petasan juga,” ujarnya.

Ardi menyampaikan, ke depannya kegiatan ini akan menjadi kegiatan kepariwisataan yang dikemas secara menarik.

“Tak hanya lampu colok kita nanti tampilkan lagi tradisi Melayu yang lainnya,” ucapnya. (asrul)