Beranda Urban Dunia

Kota Berumur 5.000 Tahun Ditemukan di Tel Aviv, Disebut New York dari Zaman Perunggu

148
0
Situs kota berumur 5.000 tahun di Tel Aviv, Israel,September 2019. Ahli menyebut kota ini sebagai New York dari zaman perunggu. (F: Isreal Antiquities Authority)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Tim Peneliti menemukan sebuah kota kuno di bagian utara Tel Aviv, baru-baru ini. Ahli menyebut kota itu sebagai New York dari Zaman Perunggu.

Dilansir dari laman LiveSecience, Rabu (9/10/19), kota kuno itu diperkirakan berusia 5.000 tahun. Pada masanya, kota itu dihuni sekitar 6.000 jiwa.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Situs arkeologi En Esur itu terletak di dekat lembah Wadi Ara di Hasharon utara, sekitar 57 kilometer utara Tel Aviv. Lembah tersebut telah mengalami penggalian selama beberapa tahun terakhir dalam persiapan untuk pembangunan jalan.

Baca Juga : Istana Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Tepi Sungai Tigris

Selama penggalian, para arkeolog menemukan kota kuno – salah satu yang terbesar di Israel, yang dikelilingi oleh benteng. Desain kota yang rumit dari area perumahan dan publik, jalan-jalan dan lorong-lorong menunjuk ke masyarakat yang terorganisir dan hirarki sosial yang mungkin ada pada saat itu.

Badan Arkeologi Israel menyebutnya sebagai salah satu kota lengkap pertama di tempat yang sekarang disebut Israel.

Para arkeolog juga menemukan jutaan pecahan tembikar, alat-alat batu, peralatan batu dan sebuah kuil besar yang dipenuhi dengan tulang dan patung-patung hewan yang dibakar. Di halaman kuil, ditemukan sebuah baskom batu besar, kemungkinan untuk ritual keagamaan.

“Ini adalah kota besar – megalopolis dalam kaitannya dengan Zaman Perunggu Awal, di mana ribuan penduduk, yang mencari nafkah dari pertanian, tinggal dan berdagang dengan berbagai daerah dan bahkan dengan berbagai budaya dan kerajaan di daerah itu,” tulis arkeolog dalam laporan Badan Arkeologi Israel seperti dikutip Tempo.

Pimpinan tim ekskavasi, yang terdiri atas Itai Elad, Yitzhak Paz dan Dina Shalem, menyatakan, mereka menemukan bukti berupa dua mata air yang mungkin mengindikasikan bahwa masyarakat hidup dari pertanian.

Baca Juga : Umat Yahudi di Jerman Diminta Tak Pakai Peci di Tempat Umum

Kota ini dibangun selama periode waktu ketika sudah terjadi urbanisasi dari masyarakat pedesaan dan sudah adanya sistem perencanaan kota. “Kota seperti itu tidak dapat berkembang tanpa memiliki perencana dan mekanisme administrasi,” kata mereka.

“Perencanaannya mengesankan, alat-alat yang dibawa ke Israel dari Mesir ditemukan di situs, dan jejak cap sebagai bukti.” Di bawah beberapa rumah, para arkeolog juga menemukan bukti kota yang bahkan lebih tua yang berumur sekitar 7.000 tahun ke periode Chalcolithic atau masa peralihan dari Neolitik ke Zaman Perunggu.

Untuk menyelamatkan situs arkeologi ini, jalan yang akan dibangun diubah menjadi jalan layang.

*****