Beranda Urban Catatan

Komposisi Kepemimpinan Polri: Konsolidasi dan Dedikasi bagi Indonesia Maju

644
0
DPRD Batam
Tamu Undangan VVIP dalam acara HUT Bhayangkara, antara lain Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia Firman Jaya Daeli, Ketua KPU-RI Arief Budiman, Ketua Bawaslu-RI Abhan, Prof. Dr. Mahfud MD, SH (kini Menko Polhukam RI), Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan lainnya. (F: Dok. Firman Jaya Daeli)

Pemetaan sosiologis kepemimpinan dan penggambaran historis keberlanjutan atas rekam jejak penugasan dan amanah jabatan pengabdian para perwira menengah senior dan perwira tinggi Polri, pada hakekatnya amat beraneka ragam. Perihal ini termasuk juga terhadap beberapa perwira tinggi lulusan terbaik Akpol peraih penghargaan Adhi Makayasa. Misalnya : Irjen Pol. Purn. Wahyu Indra Pramugari (Adhi Makayasa 1984), pernah menjadi Kapolda Sumatera Barat, saat itu Polda masih bertipe B, jabatan tertinggi dan terakhir sebagai Kepala Sespim Lembaga Diklat Mabes Polri dengan pangkat Irjen, sudah mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri. Irjen Pol. Purn. Sigit Sudarmanto (Adhi Makayasa 1985), pernah menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara, saat itu Polda masih bertipe B, jabatan tertinggi dan terakhir sebagai Wakil Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri dengan pangkat Irjen, sudah mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri.

Komjen Pol. Moechgiyarto (Adhi Makayasa 1986), kini menjabat Irwasum Mabes Polri, pernah menjadi Kepala Divisi Binkum Mabes Polri, Kapolda Nusa Tenggara Barat, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri, Kepala Badan Harkam Mabes Polri, lahir Mei 1962, usia 57 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Mei 2020. Jenderal Pol. Tito Karnavian (Adhi Makayasa 1987), kini menjabat Menteri Dalam Negeri RI Kabinet Indonesia Maju, pernah menjadi Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Deputi Bidang Penindakan Dan Pembinaan Kemampuan BNPT-RI, Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Dan Anggatan Kapolri, Kapolda Metro Jaya, Kepala BNPT-RI, dan Kapolri, lahir Oktober 1964, usia 55 tahun.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Baca Juga : Politik Kenegaraan Berbasis Pengabdian

Kemudian ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri yang potensial menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri untuk masa kini dan masa depan. Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (Adhi Makayasa 1988 B), kini menjabat Kapolda Jawa Tengah, pernah menjadi Kepala STIK/Gubernur PTIK Lembaga Diklat Mabes Polri, Kapolda Sumatera Utara, Gubernur Akpol Lembaga Diklat Mabes Polri, lahir Agustus 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2024. Irjen Pol. Ahmad Dofiri (Adhi Makayasa 1989), kini menjabat Asisten Logistik Kapolri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, lahir Juni 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2025.

Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak (Adhi Makayasa 1990), kini menjabat Asisten Operasi Kapolri, pernah menjadi Kapolda Papua Barat, lahir Agustus 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2026. Brigjen Pol. Wahyu Widada (Adhi Makayasa 1991), kini Kapolda Gorontalo, lahir September 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, September 2027. Brigjen Pol. Suharyono (Adhi Makayasa 1992), kini menjabat Pejabat Struktural Eselon 2 di BIN-RI, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri agak relatif lebih cepat karena memiliki NRP agak relatif tidak muda.

Kombes Pol. Rudi Darmoko (Adhi Makayasa 1993), kini menjabat Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya, lahir Desember 1971, usia 48 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Desember 2029. Kombes Pol. Alberd Teddy Benhard Sianipar (Adhi Makayasa 1994), kini menjabat Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, lahir November 1971, usia 48 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2029.

Kombes Pol. Sandi Nugroho (Adhi Makayasa 1995), kini menjabat Kepala Polrestabes Surabaya Polda Jawa Timur, lahir Juli 1973, usia 46 tahun, mengakhirkan masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juli 2031.

Komposisi kepemimpinan dan konstelasi  kehadiran para perwira menengah dan perwira tinggi Polri pada dasarnya juga mengandung sistem nilai meritokrasi. Demikian halnya terhadap lulusan Akpol dari sisi bobot jabatan ; tingkatan kepangkatan ; tahun kelulusan dan kelahiran masing-masing. Ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1987, Akpol tahun 1988 A, Akpol tahun 1988 B, yang potensial menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri dari sisi perspektif ini untuk masa kini dan masa depan.

Lulusan dari Akpol tahun 1987, antara lain : Komjen Pol. Arief Sulistyanto, kini menjabat Kepala Lemdiklat Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Kalimantan Barat, saat itu Polda masih bertipe B, Staf Ahli Kapolri Bidang Menejemen, Asisten SDM Kapolri, Kepala Bareskrim Mabes Polri, lahir Maret 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Maret 2023. Komjen Pol. Agung Budi Maryoto, kini menjabat Kepala Badan Intelkam Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Kalimantan Selatan, saat itu Polda masih bertipe B, Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat, lahir Februari 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Februari 2023. Irjen Luki Hermawan, kini menjabat Kapolda Jawa Timur, pernah menjadi Wakil Kepala Badan Intelkam Mabes Polri, lahir April 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, April 2023.

Selanjutnya, dari lulusan Akpol tahun 1988 A, untuk masa kini dan masa depan ini, ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan tersebut antara lain : Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono, kini menjabat Kapolda Metro Jaya, pernah menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Ekonomi, Asisten Perencanaan Dan Anggaran Kapolri, lahir Juni 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2023. Irjen Pol. Boy Rafli Amar, kini menjabat Wakil Kepala Lembaga Diklat Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Kapolda Papua, lahir Maret 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Maret 2023. Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, kini menjabat Kapolda Bali, pernah menjadi Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT-RI, lahir November 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2023. Komjen Pol. Dharma Pongrekun, kini menjabat Wakil Kepala BSSN-RI, pernah menjadi Deputi Bidang Identifikasi Dan Deteksi BSSN-RI, lahir Januari 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Januari 2024.

Kemudian untuk masa kini dan masa depan, ada beberapa perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1988 B, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan tersebut antara lain : Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, kini menjabat Kapolda Jawa Tengah, pernah menjadi Kepala STIK/Gubernur PTIK Lembaga Diklat Mabes Polri, Kapolda Sumatera Utara, Gubernur Akpol Lembaga Diklat Mabes Polri, lahir Agustus 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2024. Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, kini menjabat Kapolda Riau, pernah menjadi Deputi Intelijen Siber BIN-RI, lahir Maret 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Maret 2025.

Irjen Pol. Andap Budi Revianto, kini menjabat Kapolda Kepulauan Riau, pernah menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Maluku, lahir Juni 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2024. Irjen Pol. Priyo Widyanto, kini menjabat Kapolda Sumatera Selatan, pernah menjadi Kapolda Kapolda Kalimantan Timur, Kapolda Jambi, saat itu Polda masih bertipe B, lahir Oktober 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Oktober 2023. Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, kini menjabat Kapolda Jawa Barat, pernah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, saat itu Polda masih bertipe B, Komandan Korps Brimob Mabes Polri, Asisten Operasi Kapolri, lahir Agustus 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2023. Irjen Pol. Anang Revandoko, kini menjabat Komandan Korps Brimob Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Kalimantan Tengah, lahir Oktober 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Oktober 2023. Irjen Pol. Yazid Fanani, kini menjabat Kapolda Kalimantan Selatan, pernah menjadi Kapolda Jambi, saat itu Polda masih bertipe B, Staf Ahli Kepala BIN-RI Bidang Hukum Dan HAM, lahir April 1965, usia 54 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, April 2023. Irjen Pol. Purwadi Arianto, kini menjabat Kapolda Lampung, lahir Oktober 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Oktober 2024.

Selanjutnya juga, untuk masa kini dan masa depan, ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1989, Akpol tahun 1990, Akpol tahun 1991, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan Akpol tahun 1989 tersebut antara lain : Komjen Pol. Agus Andrianto, kini menjabat Kepala Baharkam Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara, lahir Februari 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Februari 2025. Irjen Pol. Ahmad Dofiri, kini menjabat Asisten Logistik Kapolri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, lahir Juni 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2025. Irjen Pol. Suntana, kini menjabat Wakil Kepala Badan Intelkam Mabes Polri, pernah menjadi Deputi Intelijen Siber BIN-RI, Kapolda Lampung, lahir Juni 1966, usia 53 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juni 2024.

Demikian juga dari lulusan Akpol tahun 1990, ada sejumlah perwira tinggi pejabat Polri untuk masa kini dan masa depan, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri. Lulusan tersebut antara lain : Komjen Pol. Firli Bahuri, kini menjabat Ketua Baru KPK-RI, pernah menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat, saat itu Polda masih bertipe B, Deputi Penindakan KPK-RI, Kapolda Sumatera Selatan, Kepala Badan Harkam Mabes Polri, lahir November 1963, usia 56 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2021. Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak, kini menjabat Asisten Operasi Kapolri, pernah menjadi Kapolda Papua Barat, lahir Agustus 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2026. Irjen Pol. Tomsi Tohir Balaw, kini menjabat Kapolda Banten, lahir Januari 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Januari 2027. Brigjen Pol. Tornagogo Sihombing, kini menjabat Kapolda Papua Barat, lahir November 1967, usia 52 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, November 2025.

Selanjutnya, ada beberapa perwira tinggi pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1991, yang berpotensi menempati komposisi dan mengisi formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri untuk masa kini dan masa depan. Lulusan tersebut antara lain : Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, kini menjabat Kepala Badan Reskrim Mabes Polri, pernah menjadi Kapolda Banten, saat itu Polda masih bertipe B, Kepala Divisi Propam Mabes Polri, lahir Mei 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Mei 2027. Irjen Pol. Muhammad Iqbal, kini menjabat Kepala Divisi Humas Mabes Polri, pernah menjadi Wakil Kapolda Jawa Timur, lahir Juli 1970, usia 49 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Juli 2028.

Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran, kini menjabat Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya, lahir Agustus 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Agustus 2026. Brigjen Pol. Wahyu Widada, kini menjabat Kapolda Gorontalo, lahir September 1969, usia 50 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, September 2027. Brigjen Pol. Merdisyam, kini menjabat Kapolda Sulawesi Tenggara, lahir Mei 1968, usia 51 tahun, mengakhiri masa pengabdian sebagai Anggota Polri, Mei 2026.

Kehadiran sejumlah perwira tinggi di jabatan baru dalam formasi dan komposisi kepemimpinan Polri, akan menjadi berarti ; dan baru semakin bermakna ketika kepemimpinannya dan kinerjanya sungguh-sungguh berfungsi efektif, bermanfaat baik, dan bernilai positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Kompetensi dan prestasi kepemimpinan mesti selalu bertumpu erat dan berbasis kuat pada kualitas, kapasitas, integritas, kredibilitas, profesionalitas.

Perihal ini harus senantiasa tumbuh berkembang selain dikarenakan atas kemampuan personal, namun sekaligus juga dikarenakan atas kematangan institusional. Gabungan utuh terpadu antara dimensi kemampuan dengan dimensi kematangan ini, mesti selalu diorganisasikan secara tertib, disiplin, dan rapi. Tentu dengan berlandaskan atas kerjasama strategis dan teknis antar berbagai kalangan internal dan eksternal Polri secara kolektif kolegial.

Penguatan konsolidasi dan pemaknaan dedikasi Polri dengan basis tumpuan pada sistem formasi, mutasi, dan promosi perwira-perwira Polri, pada gilirannya diorientasikan bagi pemantapan tugas jabatan dan amanah tanggungjawab. Penempatan dan penugasan harus berguna luas dan bermanfaat tinggi sehingga membuahkan proses dan hasil gemilang. Kualitas proses dan hasil ini mencerminkan dan menunjukkan bahwa keberadaan dan kepemimpinan pejabat-pejabat Polri yang dipromosikan tersebut, akan menjadi ukuran dasar bagi masyarakat, bangsa, dan negara untuk menilai dan mengapresiasi keberhasilan, kegunaan, dan kemanfaatan SDM dan institusi Polri.

Proses terbaik dan hasil terbagus dari ketepatan penempatan personalia SDM ; dan kecepatan formasi komposisi kepemimpinan ideal, akan dapat menjadi tumbuh terbangun secara bermakna apabila dikaitkan dan diabdikan demi untuk pengembangan kebajikan masyarakat, keadaban bangsa, kemajuan negara. Harus ada relasi aktif dan korelasi efektif antara dimensi institusi Polri melalui kepemimpinan dan kinerja pejabat-pejabat Polri dengan dimensi pembumian dan percepatan Indonesia Maju.

Politik Hukum Polri mesti sesuai dan tepat dalam merumuskan strategi umum dan menerapkan kebijakan dasar mengenai kerangka dan disain besar kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan Polri. Politik Hukum ini sebaiknya dan seharusnya bersifat responsif dan adaptif terhadap prinsip nurani dan inti jantung Pembangunan Indonesia Maju. Kualitas dan akuntabilitas kepemimpinan dan keanggotaan Polri mesti telah sampai pada tingkat sebagai institusi yang bersifat alternatif dan solutif atas pergumulan, peluang, dan tantangan bersama Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Polri harus sudah merupakan sebuah kelembagaan teladan dan panutan di waktu kapanpun, di level apapun, dan di ruang manapun.

Formasi kepemimpinan Polri yang berintikan pada konsolidasi dan dedikasi Polri, semoga menjadikan dan menumbuhkan Polri beserta jajaran sebagai atmosfir pembangun, pengawal, pemandu, dan pelayan terdepan yang berfungsi guna sebagai pintu dan jendela jalan keluar tercepat dan terbaik. Fungsi-fungsi ini diselenggarakan dengan lompatan percepatan dan perkuatan yang unggul dan kompetitif atas dukungan dan kerjasama dengan jajaran TNI dan BIN ; jajaran kelembagaan kenegaraaan dan pemerintahan ; komunitas politik, hukum, dan ekonomi ; elemen kesenian, keolahragaan, dan kebudayaan ; kalangan profesional dan strategis ; organ kemasyarakatan dan kebangsaan.

Perihal ini berlangsung dengan penumbuhan dan pengukuhan semangat civil society ; dan dengan penguatan dan pemastian tekad gotong royong kewargaan. Dengan demikian, konsolidasi dan dedikasi Polri diorganisasikan dan diabdikan bagi percepatan, perkuatan, dan peningkatan kualitas Indonesia Maju di dalam wadah bentuk NKRI yang berideologi dan berfalsafah Pancasila berdasarkan konstitusi UUD 1945 dengan semboyan dan etos semangat Bhinneka Tunggal Ika.

*****