

Barakata.id, Batam – Kenduri Seni Melayu 2019 resmi dibuka. Pembukaan event kebudayaan dan pariwisata itu ditandai dengan tari Jogi yang dibawakan massal oleh seribuan pelajar se-Kota Batam di Dataran Engku Putri, Batam Centre, Batam, Rabu (11/12)19) malam.
Dinginnya cuaca Kota Batam yang baru diguyur hujan sepanjang hari tak menyurutkan semangat ribuan pelajar itu untuk menari, meliuk-liuk di bawah siraman lampu sorot.
Baca Juga : Semarak Hari Jadi Batam, dari Atraksi Udara F-16 hingga Kenduri Seni Melayu
Suasana begitu semarak. Ribuan warga Batam pun tampak antusias mengikuti jalannya acara.
Gerak gemulai para penari berjalan penuh nikmat, mengikut arahan dari Mak Normah, seniman tari Melayu Batam yang telah berusia hampir 80 tahun.
Paduan busana Melayu penuh warna sungguh menyemarakkan suasana malam tadi.
Selain tari massal Jogi, masyarakat juga dihibur oleh berbagai tarian Melayu lainnya seperti tari Legenda Pulau Putri dan Sekapur Sirih.
Setelah tari-tarian Melayu menghangatkan malam yang basah di Batam, kehangatan acara pembukaan Kenduri Seni Melayu 2019 kian bertambah saat “Penyair 1/2 Jadi” Amsakar Achmad tampil di panggung membacakan puisi.
Wakil Wali Kota Batam itu tanpa ragu mengeluarkan kepandaiannya membaca puisi. Ia tampil membawakan puisi “Dan Dan Did”, karya Ibrahim Sattah.
Maka adalah pasir/ Maka adalah batu/
Adalah bayang/ Adalah air/ Dan ini dan itu dan engkau dan aku: Dan Dan did
Intonasi suara Amsakar yang cukup berat mampu menyihir ribuan orang. Ribuan pasang mata tertuju kepada penulis buku “Puisi Sungsang Penyair 1/2 Jadi” itu.

Amsakar yang malam itu hadir mengenakan baju Melayu ungu tua, lengkap dengan peci hitam dan sampin songket warna biru bersulam benang perak berhasil mempesona para pengunjung. Ia membuktikan kapasitas kepenyairannya.
Sesekali, ia membentangkan kedua tangannya. Napasnya berderu seiring dengan gerakan teatrikal yang sangat ekspresif.
Baca Juga : Tari Kolosal Jogi dan Penyair 1/2 Jadi Akan Buka Kenduri Seni Melayu 2019
Karena itu, tak heran jika ia mendapat tepuk riuh dari tamu undangan dan para pengunjung.
Mungkin banyak yang belum tahu, selain disibukkan tugas-tugas birokrasi, Amsakar juga kerap diundang membaca puisi di sejumlah panggung kesenian.
Di kalangan seniman Kota Batam, bahkan Provinsi Kepri, nama suami Erlita Sari Amsakar itu pun sudah masuk dalam daftar penyair top.
Digelar tiga hari, diikuti peserta luar negeri

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kenduri Seni Melayu 2019 juga bakal digelar selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (11-13/12/19). Selain seniman dan budayawan lokal, event tahunan ini juga diikuti ratusan peserta dari luar negeri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, tahun in peserta dari negara serumpun yang ikut berpartisipasi adalah dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Kazakhstan, hingga Rusia. Sedangkan dari Indonesia, selain Batam dan daerah lain di Provinsi Kepri, juga berasal dari Aceh hingga pulau Jawa.
Baca Juga : Kenduri Seni Melayu Masuk 100 Kalender Pariwisata Nasional Lagi
Ardi mengatakan, Kenduri Seni Melayu adalah agenda kebudayaan tahunan yang sudah digelar Pemerintah Kota Batam sejak tahun 1999. Tahun ini merupakan pelaksanaan yang ke21 kalinya.
Sama seperti tahun sebelumnya, kegiatan tahun ini juga disejalankan dengan peringatan Hari Jadi ke-190 Kota Batam.
Selama event ini berlangsung, juga ada beberapa kegiatan lain seperti bazaar ekonomi kreatif produk UKM dan kuliner di Dataran Engku Putri.
*****
Penulis : Ali Mhd