

Barakata.id, Batam – Sebanyak 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Cina kini bisa masuk dan bekerja di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu setelah Gubernur Sultra, Ali Mazi berubah sikap dari menolak jadi mengizinkan.
Menurut Ali Mazi, ratusan TKA asal Cina itu akan bekerja membangun smelter di PT VDNI Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra. Proyek itu juga dapat menyerap ribuan pekerja lokal di daerah tersebut.
“Karena mereka menggunakan produk dari Cina, bahasanya Cina. Semua kita kan ndak bisa dan satu tenaga kerja asing itu di-backup lima sampai tujuh orang kita (pekerja lokal),” kata Ali Mazi di Kendari, seperti dilansir Antara, Rabu (17/6/20).
Baca Juga :
Baru Tiba di Batam, 19 TKA dari Cina Dikarantina 14 Hari
Ali Mazi mengatakan, selain dapat menyerap ribuan pekerja lokal, kedatangan ratusan TKA tersebut juga dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan di wilayahnya.
“Namanya juga investor, kita harus menjaga harmonisasi agar tenaga kerja (lokal) bisa bekerja, pengangguran, kemiskinan bisa berkurang dan ini suatu kesyukuran bagi kita, karena itu adalah perusahaan internasional. Mereka datang berinvestasi dan investasinya nggak tanggung-tanggung Rp 42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti itu,” katanya.

Menurut dia, ratusan TKA asal Cina itu telah diizinkan datang ke Sultra karena mereka telah memenuhi persyaratan dan telah diizinkan oleh pemerintah pusat.
“Pemerintah daerah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan dan keputusan pemerintah pusat, karena kita melaksanakan semua ketentuan undang-undang yang berlaku di negeri kita tercinta ini. Jadi, kita nggak usah berprasangka, kita positif saja. Berpikir mereka datang ini untuk membangun daerah ini, yang penting itu,” tegasnya.
Dulu menolak dan minta dibatalkan