

Barakata.id, Batam – Sebanyak 19 tenaga kerja asing (TKA) di Kota Batam harus menjalani karantina selama 14 hari. Belasan TKA itu berasal dari negara Cina, dan tiba di Batam awal Februari 2020.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, Rudi Syakiakirti mengatakan, belasan TKA asal Cina itu akan bekerja di beberapa perusahaan. Mereka wajib menjalani karantina untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona.
“Mereka memang dikarantina di asrama masing-masing. Mereka belum pernah ke produksi selama di sini,” kata Rudi seperti dilansir Antara, Jumat (14/2/20).
Baca Juga :
Cegah Corona, Pengawasan Kesehatan di Pelabuhan Batam Diperketat
Disnaker bersama Dinas Kesehatan Kota Batam melakukan penelusuran terhadap keberadaan WNA asal Cina yang baru tiba di Batam, sejak Minggu (9/2/20). Dari penelusuran itu, setidaknya terdapat 19 orang TKA asal Cina yang diketahui memasuki Batam pada awal Februari 2020.
Rudi menegaskan, seluruh TKA asal Cina tersebut harus melalui masa karantina selama 14 hari, sesuai dengan protokol kesehatan. Seperti diketahui, virus corona pertama kali diketahui menyebar di Wuhan, Cina. Saat ini sudah ada ribuan orang yang meninggal dunia.
Ia mengatakan, selain melarang TKA tersebut berinteraksi dengan orang lain dan memasuki area produksi, perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesehatan setiap pagi.
Menurutnya, sejauh ini kesadaran perusahaan atas waspada penularan virus corona dari TKA, relatif tinggi.
“Perusahaan sudah melakukan sebelum kami perintahkan. Mereka observasi sendiri, TKA tidak boleh bersentuhan dengan orang lain,” kata dia.
Sementara itu, dalam pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Tim Disnaker dan Dinkes, semua TKA asal Cina nampak sehat.
Rudi menyatakan, tidak satu pun dari TKA itu yang menampakkan gejala klinis menderita penyakit akibat virus corona.
“Tadi, yang kita lihat hari ini, normal semua,” kata dia.
Baca Juga :
Cara Sederhana Mencegah Infeksi Virus Corona
Meski begitu, Pemko Batam akan terus melakukan pemantauan atas karantina yang dilakukan perusahaan.
“Kami harap mereka langsung kontak ke nomor yang telah diberikan ke puskesmas atau ke dokter langsung,” ujarnya.
*****