
Buton – Bentrokan antar-warga terjadi di Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (4/6/29) tengah malam. Bentrokan itu berujung pada terbakarnya 30 rumah warga.
Kepolisian setempat mengkonfirmasi, bentrokan berawal ketika sekelompok pemuda warga Sampuabalo melakukan pawai malam takbiran dan melintas di Desa Gunung Jaya.
Sayangnya, konvoi dengan motor berknalpot racing itu menimbulkan kebisingan sehingga masyarakat merasa terganggu.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, ada sekitar 40 pemuda dari Desa Sampuabalo yang konvoi pada malam takbiran tersebut.
“Keterangan La Aca (35) warga Desa Gunung Jaya mengatakan jika malam hari lebaran ada sekitar 40 pemuda dari Desa Sampuabalo melakukan konvoi dengan menggunakan knalpot racing dan memainkan gas motornya sehingga membuat masyarakat Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya,” ujar Harry dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/19) dikutip dari Detik.com.
Sekitar pukul 20.45 WITa, Selasa malam itu, konvoi melewati Desa Gunung Jaya. Diduga terjadi provokasi oleh kelompok yang konvoi yang membuat warga setempat marah.
“Kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah-rumah warga Gunung Jaya, maka terjadilah keributan antarpemuda dua desa itu,” kata Harry.
kemudian masyarakat Desa Gunung Jaya tidak menerimanya dan terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya,” jela
Pada pukul 21.00 WITa, Selasa (4/6), massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya. Massa diduga melempar molotov ke arah rumah warga hingga terjadi aksi balasan.
Harry menyebut, akibat bentrokan itu, satu orang terluka karena sabetan senjata tajam. Sedangkan rumah yang terbakar berjumlah 30 unit.
“Ada juga satu mobil pikap dan satu motor yang terbakar,” katanya.
*****