
Barakata.id- Sertifikat vaksin Covid-19 milik warga Malaysia bisa menjadi paspor masuk ke Singapura. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasoional covid-19 Malaysia Khairy Jamaluddin.
Khairy mengungkapkan rencana itu sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah Singapura. Nantinya status vaksinasi orang Malaysia bisa dilacak menggunakan aplikasi MySejahtera.
Dia mengisyaratkan pembicaraan antara Malaysia dan Singapura mencapai kesimpulan yang positif, dengan Singapura menyatakan kesediaan untuk menerima MySejahtera sebagai bentuk identifikasi status vaksin yang valid di antara para pelancong Malaysia
Baca Juga:
- Covid-19 di Malaysia, 126 Orang Meninggal dalam Sehari
- Siap Hidup Berdampingan, Singapura Akan Anggap Covid-19 Seperti Flu Biasa
Dilansir dari Mashable, Senin (5/7/21), mekanisme itu berarti menjadikan sertifikat vaksin digital menjadi paspor bagi warga Malaysia yang ingin masuk ke Singapura.
Khairy mengatakan, maka Singapura akan menjadi pelopor negara di dunia yang mengakui MySejahtera Malaysia sebagai paspor vaksin digital.
Ke depan, dia mengungkapkan akan membicarakan hal yang sama dengan negara-negara lain untuk menjadikan MySejahtera sebagainindikator status vaksin yang valid.
“Setelah Anda memiliki profil kuning di MySejahtera Anda, itu berarti Anda sepenuhnya divaksinasi,” jelas Khairy, dikutip dari The Star.
Khairy mengatakan, nantinya pihaknya akan menggunakan kode QR setelah Komite Teknis Manajemen Darurat Covid-19 merekomendasikan untuk mengizinkan kebebasan perjalanan internasional.
Baca Juga:
- Tiga Warga Negara Indonesia Positif Covid-19 di Malaysia
- Malaysia Global Business Forum Gandeng GLS Fitworx, Kembangkan Program Kebugaran bagi Pekerja
Khairy mengatakan pertempuran melawan Covid-19 masih jauh dari selesai. Warga Malaysia yang telah divaksin harus tetap mematuhi langkah-langkah keamanan Covid-19 yang ada.
“Vaksinasi sangat penting bagi kami untuk merehabilitasi negara tetapi SOP yang ada seperti physical distancing, memakai masker wajah, dan lain-lain harus terus ditekankan dan ditegakkan,” katanya, dikutip dari viva.co.id.
Sejak akhir Juni 2021, jumlah kasus Covid-19 di Malaysia perlahan menurun termasuk jumlah pasien di ICU.
***
Editor: Asrul R