Barakata.id, Pekanbaru – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Selasa (17/9/19). Presiden bersama rombongan bertolak ke lokasi dengan menaiki helikopter Superpuma.
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini mengatakan, Presiden Jokowi dan rombongan akan menuju lokasi karhutla di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Sebelum ke lokasi, Jokowi akan mengikuti pelaksanaan salat istiska yang digelar di Masjid Amrullah, Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Dari Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Presiden dan rombongan kemudian bergerak menuju lokasi karhutla di Desa Merbau dengan menggunakan helikopter Superpuma TNI AU.
Baca Juga : Malaysia Menutup 554 Sekolah karena Kabut Asap
Selain di lokasi tersebut, hari ini, Jokowi juga akan meninjau penanganan karhutla di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, sebelum kembali bertolak menuju Jakarta.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas yang digelar Senin (16/9/19) malam, Presiden Jokowi mengingatkan para perangkat negara baik di tingkat pusat maupun daerah untuk membangun kerja sama yang solid dalam menanggulangi karhutla di Provinsi Riau.
Presiden juga menegaskan bahwa upaya pencegahan dengan terus melakukan pemantauan terhadap titik api yang muncul merupakan hal yang harus dilakukan sebelum terlanjur meluas.
“Pencegahan di dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan itu mutlak harus dilakukan. Karena kalau yang terjadi sudah kejadian kebakaran apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun kita sudah mengalaminya, sangat sulit menyelesaikan,” ujarnya dalam sesi pengantar rapat yang digelar di Hotel Novotel Pekanbaru, dilansir dari Bisnis.com.
Turut menyertai Presiden dalam peninjauan ke lokasi karhutla itu di antaranya, Menkopolhukam Wiranto, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menpupera Basuki Hadimuljono, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Gubernur Riau Syamsuar, dan Kepala BNPB Doni Monardo.
Kualitas udara tak sehat
Sementara itu, mengutip situs penyedia data kualitas udara AirVisual, tercatat bahwa indeks kualitas udara (air quality index/AQI ) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Selasa pagi (17/9/19) mencapai angka 363.
Angka tersebut menunjukkan kualitas udara di Palangkaraya berada dalam kategori berbahaya (301-500) dengan kandungan polusi PM2.5 sebesar 313 mikrogram/m³. Adapun tingkat polusi ini dapat berubah sewaktu-waktu.
Sebagai catatan, ambang batas normal yang ditetapkan World Health Organization (WHO) untuk kandungan polusi atau partikel debu halus PM2.5 adalah 25 mikrogram/m³. Sedangkan, ambang batas normal polusi PM2.5 yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah 65 mikrogram/m³.
Selain itu, 9 kota lain di Provinsi Jambi dan Riau juga masuk dalam kategori berbahaya dan sangat tidak sehat. Kota-kota itu antara lain, Simpang (Jambi), Pulautemiang (Jambi), Cerenti (Riau), Peranap (Riau), Baserah (Riau), Pangkalan Kasai (Riau).
Tiga kota lainnya berada dalam kategori sangat tidak sehat, yakni Airmolek (Riau), Kotabaru (Sumatra Barat), dan Muara Tebo (Jambi).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mencatat kualitas udara di Pekanbaru, Riau, berada dalam kategori sangat tidak sehat dengan konsentrasi PM10 sebesar 265,12 mikrogram/m³. Padahal, ambang batas normal PM10 yang diperbolehkan adalah 150 mikrogram/m³.
Baca Juga : Kabut Asap, 5 Ancaman Penyakit dan 5 Cara Mengatasi ISPA
Pelaksana tugas Kepala Pusdatinmas BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya mengatakan, untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan dengan menambah armada pesawat. Sejak Senin (16/9/19), BNPB telah mendatangkan dua pesawat tambahan.
Pada operasi hujan buatan ini pesawat yang dikerahkan terdiri dari Cassa 212-200 dari BPPT dan 3 pesawat bantuan TNI. Pesawat yang baru datang yakni Cassa 212-200 kapasitas 1 ton dan Hercules C-130 kapasitas 4 ton.
“Seluruh pesawat akan beroperasi di 6 provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan,” kata dia.
*****