Layanan Kesehatan Online Melonjak di Masa Pandemi

211
0
Layanan Kesehatan Online
Foto ilustrasi. Layanan kesehatan online menunjukkan tren peningkatan selama pandemi dan dianggap dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
DPRD Batam

Barakata.id, Kesehatan – Layanan kesehatan online atau telemedisin di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Selama pandemi Covid-19, dimana tren bisnis menurun, platform digital justru menanjak tajam, terutama aplikasi layanan kesehatan.

Saat ini, masyarakat sudah terbiasa dan percaya untuk mengakses layanan kesehatan online. Menurut sejumlah ahli, tren telemedisin ini dapat mendorong ekonomi Indonesia untuk lebih cepat pulih.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

CEO Oxford Business Group, Andrew Jeffreys mengatakan bahwa meskipun terjadi gangguan akibat pandemi, perekonomian Indonesia diperkirakan akan pulih lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara ASEAN-5 lainnya.

BACA JUGA : Bayi Baru Lahir Wajib Didaftarkan BPJS Kesehatan

Menurut dia, segmen digital di Indonesia juga akan terus berkembang dan tumbuh paling cepat di ASEAN, didukung dengan peningkatan aktivitas online selama pandemi, termasuk layanan medis online.

Jeffreys menilai, layanan telemedisin dan kesehatan digital sudah mampu mengatasi tantangan dan meningkatkan efisiensi.

“Selain itu, pandemi Covid-19 juga meningkatkan permintaan terhadap layanan kesehatan digital secara signifikan serta mendorong perusahaan telemedisin untuk memperluas cakupan layanannya melalui public-private partnership,” kata dia.

Pihaknya pun berharap kisah sukses tersebut dapat menjadi fondasi yang kuat seiring dengan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sistem layanan kesehatan dalam negeri serta mengembangkan perekonomian digital yang dinamis.

Sebelumnya Oxford Business Group, bekerja sama dengan Halodoc merilis Covid-19 Response Report/CRR (Laporan Tanggap Covid-19). Laporan ini membahas peran penting platform telemedisin dan layanan kesehatan digital untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan mitigasi penanganan pandemi Covid-19 di tanah air, terutama di daerah terpencil.

Terus berinovasi

Tak hanya berorientasi bisnis, perusahaan telemedisin dan penyedia layanan kesehatan digital telah membantu penanganan pandemi. Mereka tak berhenti berinovasi dengan langkah cepat agar mampu mendorong sistem kesehatan yang lebih baik dalam menanggapi pandemi Covid-19.

Beberapa contoh inovasi teknologi selama pandemi adalah pemanfaatan big data untuk mengidentifikasi adanya potensi klaster Covid-19, fitur aplikasi yang memungkinkan konsultasi jarak jauh, rujukan rumah sakit, serta pengiriman obat untuk mengatasi gejala penyakit.

Menurut CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, peran penyedia layanan telemedisin, salah satunya menciptakan “rumah sakit tanpa dinding” saat terjadinya krisis melalui pemanfaatan teknologi digital.

Vice President of Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang juga melihat permintaan layanan medis online lumayan naik pada awal pandemi. Dia menemukan unduhan aplikasi Halodoc naik dua kali lipat dibanding tahun lalu. Dari sisi telemedicine pun ada peningkatan hampir 10 kali, apalagi untuk dokter yang berbayar

Pandemi Covid-19 pun dinilainya telah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap telemedicine. Sebelum pandemi, layanan kesehatan secara daring cukup diragukan oleh masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat masih terbiasa menerima layanan kesehatan dengan pertemuan fisik. Sedangkan ketika pandemi, orang terpaksa mencoba layanan kesehatan online karena tidak bisa ke rumah sakit.

“Setelah mencoba, mereka baru bisa merasakan manfaatnya. Pengguna Halodoc pun merasa terbantu dan percaya terhadap layanannya,” ujar Felicia.

Felicia mengakui bahwa pihaknya memang mendapatkan keuntungan dari pandemi, meski demikian prioritas Halodoc adalah untuk membantu masyarakat Indonesia.

Selama pandemi, layanan Halodoc telah memfasilitasi akses vaksinasi di sekitar 50 lokasi vaksinasi yang dikelola oleh fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik, serta sejumlah sentra vaksinasi yang dikelola pihak lain.

Secara kumulatif, Halodoc telah memfasilitasi lebih dari 250.000 masyarakat Indonesia mendapatkan akses vaksinasi Covid-19 secara gratis lewat Halodoc.

Tak hanya itu, Halodoc terus menyiagakan ekosistem layanannya, termasuk dalam melayani pasien positif Covid-19 rekomendasi Kemenkes RI. Halodoc menjadi satu dari 11 pelaku telemedisin yang tergabung dalam Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI) untuk membantu pasien isoman.

BACA JUGA : Batam Bentuk Tim Pengawas Protokol Kesehatan hingga RT

Sejak diluncurkan pada 7 Juli 2021 oleh Kementerian Kesehatan RI, layanan telemedisin Halodoc telah digunakan oleh puluhan ribuan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa atau dengan gejala ringan.

Melalui aplikasi tersebut juga memungkinkan pemberian resep digital agar pasien bisa mendapatkan obat secara gratis dari Kementerian Kesehatan RI melalui Kimia Farma dan akan dikirimkan langsung ke rumah pasien oleh SiCepat.

Tak hanya itu, kini Halodoc juga melebarkan layanannya. Halodoc berkolaborasi bersama mitra klinik untuk menghadirkan layanan home care di mana orang tua tetap bisa memberikan akses imunisasi rutin bagi anak secara lebih aman dan tenang.

Pasalnya, pandemi telah membuat banyak anak melewatkan imunisasi yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF melaporkan bahwa 23 juta anak di seluruh dunia melewatkan imunisasi rutin selama 2020. Angka ini naik sekitar 3,7 juta dari 2019.

*****

Penulis : Rina Marfina (Anggota Perempuan Indonesia Satu)

Editor : YB Trisna