

Barakata.id, Batam – Pemerintah Kota Batam sedang melakukan seleksi jajaran Direksi dan Komisaris untuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Batam. Tahap awal, tim melakukan uji kelayakan dan kepatutan selama dua hari, Kamis-Jumat (19-20/12/19).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin mengatakan, seleksi calon Direksi dan Komisaris BUMD Batam ini dilakukan untuk mencari para profesional yang bisa mengurus dan memberdayakan PT Pembangunan Batam. Selama ini, perusahaan milik Pemko Batam itu masih belum maksimal dalam membantu pemerintah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jadi nanti diharapkan, direksi dan komisaris yang baru ini bisa membawa PT Pembangunan Batam berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Batam,” kata Jefridin di sela kegiatan seleksi di gedung Pemko Batam, Batam Centre, kemarin.
“Kita target bulan ini seleksi sudah memperoleh hasil, jadi tahun depan sudah bisa langsung bekerja,” sambungnya.
Baca Juga :
APBD Batam 2020 Disahkan Rp3,13 Triliun
Dari daftar peserta seleksi calon yang lolos seleksi administrasi, dan kini ikut uji kelayakan, terdapat sejumlah nama yang sudah cukup dikenal terutama di kalangan jurnalis Batam.
Untuk calon Direksi di antaranya ada nama Socrates dan Suyono Saputro. Nama lainnya adalah, M Syahrial, Herman Boedoyo, Fajri Nasution, Anasrudin, dan Jontro Simanjuntak.
Sedangkan untuk calon Komisaris BUMD Batam, ada tiga nama dari internal Pemko Batam yang lolos persyaratan administrasi yakni, Efryadi, Febrialin, dan Yazid.
Jefridin mengatakan, para calon Direksi dan Komisaris PT Pembangunan Batam itu akan menjalani tahap seleksi uji kelayakan dan kepatutan yang meliputi psikotes, assesmen centre, wawancara berbasis kompetensi serta penulisan proposal dan persentasi.
Untuk penilaian terhadap para calon tersebut, lanjut Jefridin, Pemko Batam bukan hanya berpatokan pada hasil penilaian tim seleksi. Penilaian dari masyarakat juga akan menjadi pertimbangan
“Kita akan meminta masukan dari masyarakat terhadap nama-nama calon direksi yang saat ini sedang menjalani seleksi,” ujarnya.

Sejak didirikan pada tahun 2002, BUMD Batam memang tak pernah terdengar kiprahnya. Jangankan untuk membantu peningkatan perekonomian daerah, untuk dapat beroperasi saja susah.
Pada awal berdiri, BUMD yang bernama PT Pembangunan Batam itu mendapat kucuran modal Rp2,2 miliar dari Pemko Batam. Namun, dari tahun ke tahun, yang diketahui oleh para pejabat dan masyarakat adalah, BUMD terus merugi.
Baca Juga :
BI Optimistis Perekonomian Kepri 2019 Tumbuh 5 Persen
Sudah beberapa kali Batam berganti kepala daerah, tapi nasib BUMD Batam seolah tak ‘bernyawa’. Yang muncul ke permukaan hanyalah polemik.
Harapan agar pengurus BUMD Batam dapat menangkap peluang bisnis, tak jua terwujud. Padahal, Batam yang merupakan kota jasa, perdagangan dan pariwisata memiliki banyak sekali kesempatan berusaha, itu pun tak bisa dimanfaatkan oleh BUMD Batam.
Karena itu, Jefridin berharap, para Direksi dan Komisaris BUMD Batam yang terpilih nanti dapat bekerja maksimal dalam mengurus dan memberdayakan PT Pembangunan Batam. Bukan hanya sekadar menjalankan roda perusahaan, tapi juga mengembangkannya hingga BUMD Batam dapat membantu peningkatan perekonomian Batam.
“Kita semua tentu berharap demikian, nanti BUMD ini bisa membangun unit-unit bisnisnya, jadi bisa menghasilkan,” katanya.
******
Penulis : Ali Mhd