
Barakata.Id, Blitar (Jatim) – Guna mengatasi musim kemarau setiap tahunnya yang memberikan dampak kekurangan air bersih yang khususnya di wilayah Blitar selatan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar membangun jaringan baru, mengadakan perluasan dan peningkatan jaringan perpipaan di pedesaan.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Blitar, Agus Santoso menuturkan, untuk mengatasi permasalahan itu, pihaknya sudah menyiapkan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau dikenal dengan sebutan PAMSIMAS.
“Dimana di tahun 2021 ini ada 12 desa/titik di wilayah selatan yang berada di Kecamatan Bakung tepatnya di Desa Tumpak Kepuh dan di Kecamatan Wonotirto berada di Desa Ngadipuro,” terang Agus.
Baca Juga : Bagi Hasil Cukai, Pemkab Blitar Dijatah Rp20,8 Miliar, Masyarakat Diminta Awasi Realisasinya
Selain itu, pihaknya juga telah merealisasi program dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan yang juga untuk pembangunan sarana air bersih dengan sasaran desa -desa pasca PAMSIMAS yang dilaksanakan di 13 desa yang ada di Kabupaten Blitar.
Agus juga mengatakan bahwa untuk pemenuhan saranan air bersih, ada juga program dari Dana Alokasi Umum (DAU). Dimana, program ini dalam rangka pengembangan jaringan, perluasan dan peningkatan.
“Sedangkan desa yang mendapat program pengembangan perpipaan tersebut yakni di Kecamatan Wonotirto Desa Ngeni, Kaligrenjeng, Pasiraman. Sementara di Kecamatan Panggungrejo berada di Desa Sumberagung, Serang, Bumi Ayu, Sumber Kembar. Lalu, di Kecamatan Wates yakni di Desa Sumber Arum dan Desa Wates.
Baca Juga : Musancab PDIP Kabupaten Blitar, Sekjen Jatim : Tolak Khilafah
Tambah lagi di Kecamatan Bakung berada di Kedung Banteng dan Desa Sambi Gede Kecamatan Binangun. Dan itu berada di wilayah selatan semua,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kadis Perkim menjelaskan, bahwa di tahun 2021 ini cukup banyak untuk memenuhi sarana air bersih. Selain yang sudah disebut, kata dia, ada lagi program untuk peningkatan saluran jaringan rumah yang bernama Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP) dan bantuan Sumur Bor untuk mengatasi masalah air baku.
“Adapun desa yang mendapat program HAMP, yakni di Desa Sumber Arum Kecamatan Wates, Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan, Desa Ngeni Kecamatan Wonotirto, Desa Sumbersih Kecamatan Binagun, Desa Krenceng Kecamatan Glegok. Sedangkan untuk sumur bor di Desa Panggungduwet, Gunung Gede dan Margomulyo,” beber Agus.
Baca juga : Atasi Kemarau PanjangPlafon DPRD Kabupaten Blitar Rontok, LSM GPI Minta Polisi Selidiki
Dengan adanya program-program yang sudah dilaksanakan maupun bakal dilaksanakan, Agus berharap kebutuhan masyarakat terkait air bersih yang layak dapat tercukupi.
Menurutnya, kalau berbicara dengan kebutuhan air bersih yang layak tidak hanya di wilayah Blitar selatan saja. Akan tetapi juga di wilayah Blitar lainnya juga dibutuhkan.
“Karena kreteria layak tidak hanya cukup saja. Akan tetapi juga melihat kualitas, kuantitas dan keterjangkuan. Ada sumber pun kalau tidak terjangkau juga tidak layak.
Baca Juga : BKPSDM Kabupaten Blitar : ASN Dilarang Mudik Selama Libur Paskah dan Long Weekend. Ini Alasanya..!
Akan tetapi, hal itu tidak semua berjalan sesuai harapan. Karena ada kendala yang harus kita dihadapi saat ini. Dimana banyaknya sumber air yang rusak akibat kerusakan lingkungan.
Maka dari itu, saya berharap adanya kolaborasi dari pihak-pihak terkait, masyarakat, untuk berpartisipasi untuk mengatasi masalah ini,” pungkas Agus mengakhiri wawancaranya melalui media whatsapp, Selasa (1/6/2021).
Reporter : Achmad Zunaidi