

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, dalam pidatonya membuka musyawarah anak cabang (Musancab) PDIP Kabupaten Blitar di gedung Persada Kanigoro, pada Kamis (25/5/2021) menyatakan, menolak keras adanya negara Khilafah di Indonesia. Karena menurut dia, hal itu tidak sesuai dengan cita-cita pendiri negara/bangsa Indonesia.
“Pendiri bangsa kita menetapkan dasar negara kita adalah Pancasila. Sementara secara hukum, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak ada cita-cita pendiri bangsa kita untuk mendirikan negara yang berbasis agama,” kata Untari kepada wartawan usai membuka Musancab PDIP Kabupaten Blitar di Gedung Persada, Kanigoro.
“Dan persoalan itu sudah selesai. Dan sila dari Pancasila itu sudah absolut atau mutlak,” tambahnya.
Selanjutnya ia mengungkapkan, bahwa di tahun 1945 ada 7 kata yang dicoret oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), karena 6 agama yang ada di Indonesia di akui.
“Kalau khilafah kan menginginkan negara Islam. Sementara PDIP menolak adanya itu. Selain itu Pancaila memanyungi semua agama,” tegas Untari.
lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa semua kader PDIP di doktrin akan hal itu. Bahkan, kata Untari, prilaku keseharian kader PDIP dilihat, apakah betul-betul membawa Pancasila sebagai dasar atau ideologi bangsa Indonesai.
“Itu tidak hanya di mulut, akan tetapi di keseharian kami,” tuturnya.
Baca Juga : PDIP Kota Blitar Targetkan Hattrick di Pemilu 2024
Kemudian, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu berharap kepada semua kader PDIP harus Solid bergerak. Dimana, partai itu, saat kami tertawa dan menangis harus bersama rakyat.
“Saat rakyat bahagia kita juga harus ada disitu, saat rakyat susah kita juga ada di situ. Caranya bagaimana, seperti kemarin, ketika ada gempa kita turut membantu. Sehingga, kita tidak ingin madunya saja. Akan tetapi saat rakyat susah kita harus selalu hadir,” pesan Untari.
Reporter : Achmad Zunaidi