Atasi Corona, Batam Dapat Bantuan Peralatan Sanitasi dari Temasek Foundation Singapura

114
0
Teleconference antara Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dengan Dubes RI untuk Singapura, HE Ngurah Swajaya di koridor gedung Pemko Batam, Selasa (7/4/20). (F: Barakata.id/Istimewa)
Teleconference antara Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dengan Dubes RI untuk Singapura, HE Ngurah Swajaya di koridor gedung Pemko Batam, Selasa (7/4/20). (F: Barakata.id/Istimewa)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Pemerintah Kota Batam kembali mendapat bantuan dari Singapura. Kali ini, bantuan datang dari Temasek Foundation.

Bantuan itu berupa peralatan sanitasi yakni,35 intermediate bulk container, 350 drum trolley, 350 drum kapasitas 100 liter, 400 hand pump, 425 botol 2100LF concentrate, dan 350 water dispenser berukuran 10 liter.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Semua bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu Pemko Batam mempercepat penanganan wabah virus corona atau Covid-19.

Kepastian bantuan dari Temasek Foundation itu dikabarkan oleh Duta Besar (Dubes) RI, untuk Singapura, HE Ngurah Swajaya kepada Wali Kota Batam, Muhammad Rudi melalui video conference, Selasa (7/4/20) pagi.

Baca Juga :
Singapura Bantu Batam Atasi Corona, Kirim 50 APD dan 2 Ventilator

Dalam video conference yang digelar di koridor gedung Pemko Batam, Jalam Engku Putri, Batam Centre itu, Ngurah Swajaya mengatakan bahwa barang-barang bantuan tersebut diserahkan Temasek Foundation melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura, di Singapura.

Selain Rudi dan Dubes serta perwakilan Temasek Foundation, video conference juga diikuti perwakilan Sinar Mas, Atase Pertahanan RI – Singapura Kol PNB Benny Arfan, dan perwakilan Tuan Sing Holding.

Merespon bantuan itu, Rudi menyampaikan terima kasihnya kepada Temasek Foundation dan juga Pemerintah Singapura yang aktif membantu masyarakat Batam dalam menghadapi serangan wabah Covid-19.

“Terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan bisa kami terima dengan cepat sehingga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Rudi.

Kalau perlu, lanjut Rudi, bantuan itu bukan hanya diperuntukkan bagi Kota Batam, tapi akan diberikan juga kepada masyarakat di Kabupaten Karimun.

“Karena selain Batam, Karimun juga ikut menjadi lokasi transit TKI (tenaga kerja Indonesia),” kata Rudi.

Ia menjelaskan, jumlah penduduk Batam saat ini tercatat sekitar 1,3 juta jiwa. Dalam keadaan normal, setiap hari, banyak warga negara Indonesia yang bekerja di Singapura dan Malaysia masuk atau transit melalui Batam sebelum menuju kampung halamannya di daerah lain.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, lanjut Rudi, ada puluhan ribu TKI baik dari Singapura dan Malaysia yang ‘pulang kampung’ karena dua negara itu menerapkan lockdown atau menutup akses masuk orang asing.

“Yang terdata oleh kota, ada sekitar 60 ribuan TKI dari Malaysia yang dipulangkan. Semuanya melalui Kepri terutama Batam dan Karimun. Informasinya, masih ada sekitar dua ratus ribuan lagi TKI yang bakal dipulangkan. Ini bisa menimbulkan masalah baru,” ujar pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam ini.

“Sampai hari ini pemulangan warga Indonesia dari Malaysia saja mencapai 60 ribuan. Dan yang akan kembali 2-3 ratus ribu jiwa lagi. Semua akan bermuara di Batam,” jelasnya.

Baca Juga :
Batam Dapat Bantuan 2 Alat PCR, Uji Corona Tak Perlu ke Jakarta Lagi

Rudi berharap bantuan yang diberikan masih terus berlanjut. Menurutnya, Batam masih membutuhkan banyak sekali bantuan baik peralatan medis maupun lainnya untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 ini.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat serta instansi terkait untuk bersama-sama, saling bantu menangani persoalan TKI yang akan dipulangkan dari Malaysia.

“Masih banyak saudara-saudara kita yang akan datang dari Malaysia. Kondisi mereka juga tidak lebih baik dari kita. Mungkin, di antara mereka ada yang langsung menuju kampung halamannya, ada juga yang tinggal di sini, dan itu berarti mereka membutuhkan penanganan khusus. Ini butuh biaya yang besar juga,” kata Rudi.

*****

Penulis : Ali Mhd