Barakata.id, Batam – Ketua Umum APPTHI, Prof Dr Ade Saptomo SH MSi mendorong seluruh fakultas hukum di Indonesia terus meningkatkan kualitasnya agar bisa berdaya saing. Hal itu perlu dilakukan karena dunia pendidikan di Tanah Air semakin hari semakin dinamis.
Ade mengatakan, masing-masing perguruan tinggi juga harus mampu meningkatkan daya saing agar bisa maju bersama-sama.
Baca Juga : Bendung Hoax, Mafindo dan Google Edukasi Kaum Ibu dan Remaja
Hal itu disampaikan Ade dalam seminar yang disejalankan dengan rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI) di auditorium Universitas Internasional Batam (UIB), Rabu (14/8/19). Acara itu berlangsung tiga hari, Selasa – Kamis (13-15/8/19).
Ade mengatakan, dinamisnya dunia pendidikan membuat pola persaingan antarperguruan tinggi juga berkembang. Jika dulunya kompetisi terjadi antar fakultas atau kampus, sekarang yang menjadi perhatian sekarang ini ialah komparasi perbandingan.
Dari perbandingan itu, nantinya akan mendorong fakultas atau perguruan tinggi tersebut untuk bisa maju secara bersama-sama.
Seminar dan rakernas yang mengusung tema “Quo Vadis Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia Antara Orientasi Keilmuan dan Praktisi” itu, menghadirkan
tiga pembicara yakni, Ketua Dewan Eksekutif BAN PT Prof T Basaruddin PhD, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Dr Edmon Makarim SKom SH LLM, dan Ketua Peradi Dr H Fauzie Yusuf Hasibuan SH MH, dengan moderator Wasekjen APPTHI Auliyah Khasanofa SH MH.
Ade mengatakan, kegiatan ini rutin digelar APPTHI setiap 6 bulan sekali. Tujuannya, untuk mengetahui tantangan terkini dari masing-masing perguruan tinggi dengan orientasi keilmuan dan praktisi.
“Kegiatan ini merupakan ajang berkumpulnya akademisi dan praktisi-praktisi di bidang hukum dari seluruh daerah di Tanah Air. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas manajemen institusi masing-masing fakultas dan juga untuk meningkatkan kualitas personal dosen-dosen secara bersama-sama,” ujarnya.
Ade menjelaskan, ada 96 orang pimpinan perguruan tinggi hukum hadir di acara tersebut. Mereka mewakili 71 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia.
“Rinciannya, 5 universitas dari Bali-NTB-NTT, 6 universitas dari Sulawesi, 44 universitas dari Pulau Jawa, 11 universitas dari Sumatera, 4 universitas dari Kalimantan dan 1 universitas dari Papua,” katanya.
Direktur Dewan Eksekutif BAN PT, T Basaruddin mengatakan, peran APPTHI dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan hukum di Indonesia patut diapresiasi. Langkah APPTHI juga sejalan dengan misi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN).
“Saya sangat mengapresiasi dan salut kepada APPTHI. Karena melalui kegiatan ini, seluruh anggotanya saling berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pendidikan di fakultasnya masing-masing,” ujarnya.
Ia menegaskan, BAN sangat setuju terhadap penghilangan dikotomi antara ilmu pengetahuan di bidang hukum (knowledge) dengan praktisi (praktical skill). Menurut dia, keduanya sangat dibutuhkan dan tak terpisahkan satu dengan yang lain.
“Enggak bisa kita hanya mengandalkan skill saja tanpa ada knowledge, begitu juga sebaliknya. Ke depan, setiap lulusan sarjana hukum maupun juga magister ataupun doktor di bidang hukum harus ada keseimbangan antara keduanya,” kata Basaruddin.
Baca Juga : Polri, Negara Hukum Pancasila, dan Tantangan Indonesia Maju
BAN, lanjut Basaruddin, berharap kepada APPTHI sebagai wadah penghimpun dari fakultas hukum, dapat memainkan perannya untuk mengendalikan dan mengontrol mutu pendidikan kepada setiap anggotanya.
“Jika ada anggotanya yang tidak benar melakukan praktik-praktik yang melanggar peraturan misalnya tidak terakreditasi tetapi meluluskan, kami minta APPTHI juga ikut mengawasinya,” ucapnya.
Tampak hadir juga di acara itu di antaranya, Rektor UIB Prof Dr Handoko Karjantoro CPA, dan Dekan Fakutas Hukum UIB Dr Lu Sudirman SH MM MHum.
*****