Beranda Urban Nusantara

Bendung Hoax, Mafindo dan Google Edukasi Kaum Ibu dan Remaja

128
0
Ilustrasi. Sejumlah jurnalis peserta Google News Initiative Training mempraktikkan materi pemanfaatan tools Google untuk mengecek fakta di Kota Batam, Minggu (28/7/19). (F: Barakata.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Informasi bohong atau hoax kian merusak sendi-sendi harmoni sosial masyarakat. Mafindo mencatat 997 hoax tersebar di tahun 2018, dan lebih dari 100 hoax tiap bulan di tahun pemilu 2019, dengan mayoritas bertema politik.

Beberapa ibu rumah tangga ditangkap polisi karena menyebar hoax di sosial media. Anak muda cenderung diam saat hoax mendera, padahal anak mudalah yang paling mengerti dunia digital.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Perkembangan itu sangat mengkhawatirkan karena hoax dan kebencian mampu menjadi bibit disintegrasi bangsa.

Baca Juga : Tangkal Hoax, AJI dan Google Gelar Training di Batam

Pada 7 Agustus 2019, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerjasama dengan Google.org, Hongkong University dan Love Frankie meluncurkan program “STOP Hoax Indonesia”, sebuah inisiatif dan inovasi untuk membendung hoax pascapemilu.

Program tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Lomba Periksa Fakta bagi jurnalis dan mahasiswa yang merupakan pertama kalinya di Indonesia.

“STOP Hoax Indonesia berfokus pada kaum ibu dan remaja. Inovasi dalam program ini adalah dengan membuat serial video ‘Keluarga Anti Hoax’ dengan konsep action superhero. Ada figur Papa, Mama, Anti, Fina dan Doni yang akan beraksi melawan kekuatan penyebar hoax ,” kata Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho dalam siaran pers, Jumat (9/8/19).

Septiaji mengatakan, dengan serial video itu, diharapkan belajar literasi digital bisa lebih seru dan mudah dipahami. Video ini nantinya bisa dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat yang ingin menggunakannya untuk mengedukasi keluarga, tetangga, jamaah pengajian, atau murid di sekolah/kampus.

“Selain video superhero ini, kami juga membuat video Cooking Talkshow untuk menyasar khusus ibu rumah tangga,” kata dia.

Santi Indra Astuti, Supervisor Stop Hoax Indonesia dari Mafindo menambahkan, program ini akan berjalan di 17 kota di tahun 2019 ini dalam bentuk workshop. Dengan workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan verifikasi informasi, khususnya pada generasi kaum muda dan kaum ibu.

Program STOP Hoax Indonesia dirilis bersamaan dengan event Lomba Periksa Fakta pada Tanggal 7 Agustus 2019 di A One Hotel, Jakarta, Indonesia. Event “Periksa Fakta” menjadi program baru yang bisa menyedot antusiasme orang muda dan jurnalis, serta menjadi salah satu tonggak edukasi cek fakta.

Dengan didukung oleh Google Indonesia dan bekerjasama dengan Kementerian Kominfo, event ini diharapkan mampu menggairahkan anak muda mengasah kemampuan periksa fakta (skill fact-checking) mereka. Para jurnalis yang turut serta pun bisa saling belajar dan berbagi dengan Pemeriksa Fakta (fact checkers) berpengalaman dari Mafindo.

Baca Juga : Jurnalis Kepri Ungkap Fakta dengan Belajar Tools Google

Di tempat yang sama, Ryan Rahardjo selaku Public Policy & Government Relations Senior Analyst dari Google Indonesia, mengaku senang dapat menggelar Stop Hoax Indonesia sebagai bagian dari Google News Initiative.

Menurutnya, program ini merupakan inisiatif yang tepat untuk berinovasi dalam edukasi literasi digital, sejalan dengan upaya pemerintah untuk menangkal hoaks di Indonesia.

“Ajang ini merupakan bagian dari komitmen Google untuk bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia demi meningkatkan kualitas literasi digital masyarakat Indonesia,” katanya.

*****