
Batam – Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan rata-rata pemudik yang terbang melalui bandara itu mencapai 9.000 orang per hari. Diperkirakan, puncak arus mudik Idul Fitri 1440 Hijriah akan terjadi hari Minggu (2/16/19).
Suwarso mengatakan, jumlah penumpang sempat mengalami peningkatan dan penurunan dibanding hari yang sama Lebaran sebelumnya.
“Selama empat hari ini rata-rata penumpang yang berangkat di atas 9.000 orang. Di H-6 dan H-7 terjadi peningkatan penumpang 8,5 persen. Tapi pada H-5 turun 8,16 persen dibanding tahun lalu,” ujar Suwarso kepada Wali Kota Batam yang meninjau arus mudik di Bandara Hang Nadim, Sabtu (1/6/19).
Suwarso memastikan untuk keberangkatan dari Batam tak ada masalah dengan ketersediaan kursi penerbangan.
“Malah kalau ada schedule-nya (jadwal penerbangan) dikurangi. Jadi untuk kursi tak ada problem. Dan tiket bisa beli melalui aplikasi online,” kata dia.
Baca Juga : Polda Kepri Kerahkan 4 Kapal Patroli Amankan Mudik Lebaran
Terkait harga tiket pesawat yang mahal, Rudi mengaku sudah melayangkan surat kepada Kementerian Perhubungan RI. Menurut Rudi, berdasarkan pantauan dan perbincangannya dengan warga, kenaikan tiket pesawat dari Batam ke berbagai tujuan domestik masih wajar.
“Semua berproseslah. Kalau tiket, kita sudah menyurati Kemenhub. Sudah turun, tapi nanti kita surati lagi,” ujarnya kepada wartawan.
FKPD tinjau pelabuhan Sekupang
Sebelum ke bandara, Rudi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) terlebih dulu memantau layanan dan fasilitas bagi pemudik di Pelabuhan Domestik Sekupang.
Pelabuhan ini melayani pelayaran dengan rute ke pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau seperti Tanjungbatu, Tanjungbalai Karimun, Selatpanjang, hingga Dumai.
Terkait kondisi dan fasilitas pelabuhan, menurut Rudi sudah cukup memadai. Fisik bangunan yang baru dan bersih membuat penumpang tampak nyaman meski sebagian duduk di lantai
“Cukup bagus. Tapi tadi Pak Kapolres bilang ke pengelola kenapa di atas tak dingin seperti di bawah. Kita minta tambah pendingin tapi mungkin untuk tahun depan. Tahun ini tak sempat lagi,” ujarnya.
Baca Juga : 1.990 Warga Bintan-Tanjungpinang Ikut Mudik Gratis Antar-Pulau
Terkait harga tiket kapal antarpulau ini, Rudi menjelaskan sudah diatur dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri. Selama ini operator kapal menggunakan tarif jauh di bawah batas atas yang tercantum di SK tersebut.
Pada di musim puncak penumpang seperti sekarang, harga sedikit dinaikkan.
“Orang itu biasa jual di bawah SK. Hari ini mereka coba sesuaikan dengan SK Pak Gubernur, tapi masih tetap di bawah (batas atas),” katanya.
Soal ketersediaan kapal, para operator mengaku siap tambah jadwal maupun armada apabila dibutuhkan.
“Soal kapal tak masalah. Ada. Antarpulau ini tak ada masalah sebenarnya. Kalau kurang kita tambah. Berapa penumpang pun kalau ada masalah bisa kita kita hubungi pengelola kapal. Kalau dibutuhkan nanti akan kita hubungi untuk penambahan kapal,” ujar Rudi.
Di tempat yang sama, Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengatakan, pihaknya menyiapkan 11 pos pengamanan terpadu untuk operasi ketupat seligi ini. Selain itu juga ada 12 pos pantau untuk lalu lintas.
“Serta pos bergerak, khususnya di laut. Tempat keramaian seperti mal kita ada pasang pengamanan dari pos, bersama satuan pengamanan di mal,” ujarnya.
Mengenai jumlah personel di tiap pos, Hengki mengatakan telah disesuaikan dengan kebutuhan tiap lokasi.
*****
Sumber : Media Center Batam