![DPRD Batam](https://barakata.id/wp-content/uploads/2024/04/Banne-DPRD-Kota-Batam.jpg)
Batam – Masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) semakin menyukai sambungan jaringan gas (jargas) ke rumah tangga dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Jumlah warga yang mendaftar sambungan jargas ke PGN saat ini mencapai 18 ribu.
“Yang mengajukan banyak, sudah 18.000-an. Tapi yang sudah didata baru sekitar 2.000. Di antaranya warga di Perumahan Cipta Asri, Kecamatan Batuaji,” kata Sales Area Head PT PGN Batam, Wendi Purwanto di Batam Centre, Rabu (31/7/19).
Wendi mengatakan, PGN mendapat penugasan jargas dari Kementerian ESDM sebanyak 293.533 sambungan rumah (SR) pada tahun 2020. Jumlah itu tersebar di 54 kabupaten/kota, termasuk Batam.
Menurut Wendi, alokasi jargas di Batam tahun depan sebanyak 5.000 sambungan rumah.
“Jumlah ini meningkat dibanding 2016 lalu. Tapi masih belum sebanding dengan permintaan. Kuota memang dibagi supaya ada pemerataan,” kata dia.
Baca Juga : Batam Butuh Operasi Caesar untuk Urai Hambatan Investasi
Bagi masyarakat yang belum mendapat program jargas tahun depan, akan diusulkan di tahun berikutnya. Wendi berharap pemerintah bisa menambah kuota bagi Batam mengingat tingginya animo masyarakat.
Bagi warga yang berminat memasang jargas di rumah atau tempat usahanya, bisa mendaftar secara kolektif melalui kecamatan atau langsung ke PGN. Syaratnya KK, KTP, rekening listrik, dan mengisi formulir berlangganan.
“Kalau memang lokasinya berdekatan dengan jalur pipa bisa kita proses. Paling tidak dari pendaftaran, kita punya data kalau perumahan ini berminat,” kata Wendi.
Berdasarkan data, PT PGN Area Batam telah mengalirkan gas bumi ke 4.809 pelanggan sejak 2016 lalu. Dengan rincian, 43 industri besar, 65 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 4.701 pelanggan rumah tangga.
Akses terhadap energi ramah lingkungan tersebut terus mendapatkan respon positif. Terkhusus di sektor rumah tangga, para pengguna jaringan gas saat ini sangat merasakan manfaat dari kemudahan dan juga kenyamanan yang ditawarkan jargas.
Hal ini diakui para pengguna jargas rumah tangga yang tinggal di Cluster Euphorbia, Perumahan Buana Raya, Kecamatan Batuaji. Salah satunya Yeni, seorang Ibu Rumah Tangga.
“Cari gas tabung sekarang susah, apalagi di kawasan Batuaji ini. Saya bahkan terpaksa harus mencari keluar perumahan, dengan sepeda motor dengan membawa anak saya yang masih kecil. Sekarang sudah dua tahun saya menjadi pelanggan jargas, rasanya nyaman sekali. Gak perlu lagi mikir harus ke mana untuk mencari gas kalau tiba-tiba lagi masak gas habis,” katanya dikutip dari Media Center Batam.
Ismayanti, pelanggan lainnya, mengungkapkan keuntungan dari sisi ekonomi. Penggunaan jargas diakuinya juga sangat murah. Kini ia hanya perlu mengeluarkan biaya maksimal Rp22 ribu untuk membayar tagihan gasnya.
“Biaya murah, pelayanan bagus, tiap bulan datang petugas menanyakan keluhan kita. Jadi enggak pernah saya hubungi itu Call Center. Bayar tagihan pun gampang, bisa melalui ATM atau lewat Indomaret dan Alfamart. Sangat menguntungkan pakai jargas dari pemerintah, apalagi kalau hobinya masak seperti saya,” kata dia.
Gelontorkan dana Rp3,2 triliun
Tahun 2020, PGN akan membangun 293.533 sambungan rumah di 54 kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatan pembangunan jargas merupakan bagian dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Tahun 2015-2030 karena dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, bersaing, ramah lingkungan, dan efisien.
Pemerintah telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009. Sampai dengan 2018, jumlah sambungan sebesar 325.852 SR di 40 kabupaten/kota 16 provinsi.
“Jumlah yang akan dibangun 2020 ini besar sekali jika dibandingkan dengan jargas yang dibangun selama 10 tahun mulai 2009. Tahun 2020 cuma setahun, tapi SR yang dibangun jumlahnya hampir sama dengan 10 tahun,” ujar Plt Dirjen Migas, Djoko Siswanto melalui siaran pers-nya, kemarin.
Baca Juga : HUT Ke-74 RI, Pemko Batam Gelar Lomba Gapura Hias
Percepatan pembangunan infrastruktur jargas ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam upaya merealisasikan kemudahan akses terhadap energi gas bumi dan percepatan energi baik gas bumi menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
Pemanfaatan jargas mendapat perhatian besar dari Presiden sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dengan lahirnya Perpres No. 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.
“Kami mengharapkan manfaat gas bumi sebesar-besarnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang berujung pada peningkatan daya saing dan kemampuan ekonomi masyarakat secara riil. Selain rumah tangga yang akan mendapatkan manfaat langsung, sektor UMKM juga akan mendapat manfaat ekonomi yang cukup signifikan. Mereka dapat menggunakan energi gas bumi yang ramah lingkungan dan terlebih kompetitif dibanding energi lain,” kata Djoko.
*****