Barakata.id, Kupang – Masyarakat Desa Bolok, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT dikejutkan dengan kematian 14 ekor sapi milik warga setempat. Belasan ekor sapi itu diduga mati setelah tersambar petir.
Peristiwa itu terjadi pada saat hujan mengguyur Desa Bolok, Kupang Barat pada Kamis (5/12/19), sekitar pukul 15.00 Wita. Belasan ekor sapi yang tersambar petir itu masih berada di tempat kejadian peristiwa.
Camat Kupang Barat, Yusak A Ulin mengatakan, ada 14 ekor sapi peliharaan warga di Desa Bolok yang mati karena disambar petir.
“Iya benar, ada 14 ekor sapi yang mati diduga akibat tersambar petir bersamaan dengan hujan sore tadi,” katanya, dilansir dari Antara, Jumat (6/12/19).
Baca Juga : Seorang Pria dan 19 Kerbau Tewas Tersambar Petir
Yusak mengatakan, bahwa belasan ekor sapi yang mati tersebut milik sejumlah warga di desa tersebut yang menggembalakan ternak sapinya dengan dilepas secara bebas. Ia mendapat info, sapi yang tersambar petir itu dagingnya akan dibagi-bagikan ke warga sekitar.
“Saya belum dapat info lagi, apakah sejumlah ekor sapi itu akan dikubur atau mungkin dagingnya dipotong-potong untuk dibagikan kepada warga setempat,” tutur dia.
Yusak menambahkan bahwa dengan kondisi cuaca yang seperti saat ini, masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati keluar rumah saat hujan serta petir melanda daerah itu. Sebab ia khawatir kejadian yang sama akan menimpa warga setempat.
Selain itu, ia mengimbau warga setempat agar tidak berteduh di bawah pohon jika hujan, karena jika petir menyambar akan sangat berbahaya.
“Saya harapkan warga juga berhati-hati untuk beraktivitas di musim-musim seperti ini,” ujar Yusak.
19 kerbau mati tersambar petir di Tapteng
Dua bulan lalu, peristiwa hewan peliharaan mati karena tersambar petir juga pernah terjadi. Bahkan, seorang pria yang merupakan pengembala hewan ternak itu juga ikut tewas.
Peristiwa itu terjadi di Dusun II, Desa Urutan, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah (Tapteng), Senin (19/8/19). Seperti diberitakan Kompas, Sitor Habeyahan (23), didapati tewas bersama 19 kerbau karena tersambar petir.
Petir menyambar ketika hujan turun sejak petang. Saat itu, Sitor sedang berada di dekat kandang kerbau milik Mikael Simbolon (56), warga setempat.
Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 19.00 WIB.
Korban saat itu sedang menghidupkan perapian untuk mengusir nyamuk di kandang kerbau, tepatnya di samping rumah korban.
Tiba-tiba datang petir menyambarnya. Bukan hanya korban Sitor, petir juga menyambar kerbau-kerbau yang ada di kandang tersebut.
Baca Juga : Cuaca Kepri Lagi Transisi, Waspadai Puting Beliung
Seketika, korban dan 19 kerbau tewas di tempat.
“Korban diserahkan kepada keluarganya. Sedangkan 19 kerbau itu akan dikuburkan secara massal menggunakan bantuan alat berat,” kata Sukamat.
“Kejadian seperti ini baru terjadi satu kali ini,” sambung Sukamat.
Dalam foto yang dikirimnya, tampak sekumpulan kerbau dalam keadaan rebah di dalam kandang yang terbuat dari kayu berkeliling dan menjadi tontonan warga dari luar kandang.
*****