
Barakata.id, Batam – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) mengimbau seluruh warga Kepulauan Riau (Kepri) mewaspadai cuaca yang lagi masuk masa transisi. Angin puting beliung bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Dimohon waspada terhadap potensi puting beliung, bisa menyebabkan hujan lebat, angin kencang, petir dan gelombang tinggi (apabila terjadi di laut disebut waterspout),” kata Kepala BMKG Hang Nadim, Batam, Suratman, Kamis (26/9/19).
Suratman menyebutkan, saat ini cuaca memang memasuki masa transisi, dari kemarau atau panas ke musim penghujan.
Baca Juga : 6 Jurus Kepri Melawan Kabut Asap Karhutla
Adapun angin puting beliung muncul diawali dengan pusaran angin kencang, lalu tiba-tiba bergerak melingkar dengan kecepatan 30-40 knots. Waktu singkat antara 3-5 menit, dengan tipe awan cumulonimbus (CB).
Kondisi itu sering terjadi pada masa transisi/peralihan cuaca. Luas daerah terdampak (lokal) yakni 5-10 kilometer.
“Puting beliung bisa terjadi dimana saja, diawali terbentuknya awan CB, terutama pada masa transisi atau peralihan panas ke hujan atau sebaliknya,” kata dia.
Suratman membagi tips aman untuk warga jika sewaktu-waktu berhadapan dengan puting beliung. Pertama, jauhi lokasi kejadian atau tempat angin kencang tersebut.
Kemudian, carilah tempat yang aman dan terlindung, usahakan tidak berada di tempat yang terbuka. Lakukan hal serupa jika ada hujan disertai petir.
Suratman menegaskan, petir akan menyambar objek tertinggi dan akan menjadi konduktor arus listrik kuat untuk dinetralkan ke bumi.
Kondisi udara Batam
Pada kesempatan itu, Suratman juga menyatakan bahwa tingkat pencemaran udara akibat kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan, di wilayah Kota Batam dan Kepri sudah jauh berkurang. Kondisi itu dipicu oleh adanya hujan lebat yang turun dalam dua hari belakangan.
“Setelah diguyur hujan dalam dua hari terakhir, wilayah Kepri terpantau zero hotspot. Kabut asap jauh berkurang,” katanya.
Baca Juga : Kabut Asap, 5 Ancaman Penyakit dan 5 Cara Mengatasi ISPA
Berdasarkan kondisi pantauan zero hotspot tersebut, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Batam juga sudah menurun. Jika sebelumnya sempat menyentuh level 100 atau tidak sehat, saat ini berada di angka 61 atau masuk kategori sedang.
“Jarak pandang beberapa bandara di Provinsi Kepri juga jauh lebih baik dari sebelumnya,” kata dia.
BMKG memperkirakan, wilayah Kota Batam dan sekitarnya pada hari ini masih akan diguyur hujan.
*****