Barakata.id, Kesehatan – Covid-19 varian Omicron menyebar ke banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri varian Omicron ini. Sehingga bisa melakukan pencegahan.
Dalam konfrensi pers secara virtual, Kamis (27/1/22) Budi memaparkan total pasien yang sudah terkonfirmasi Omicron di Indonesia sampai tanggal 26 Januari 2022 sebanyak 1.988. Dari jumlah tersebut yang sudah sembuh sebanyak 765 orang.
Sedangkan total pasien yang pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien, dengan rincian asimtomatik 461 orang, gejala ringan 334 orang dan gejala sedang dan berat 59 orang.
Baca Juga:
- Fakta-fakta Ilmiah Terkait Covid-19 Varian Omicron
- Penyebaran Omicron Makin Masif, Indonesia Tutup Jalur Internasional
Budi mengatakan Omicron memicu gejala ringan seperti flu, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Kemudian ciri-cirinya, tingkat perawatan di rumah sakit karena Omicron juga lebih rendah. Begitu pun juga dengan tingkat keparahannya. Pasien yang terpapar varian OPmicron ini pun lebih banyak yang melaksanakan isolasi mandiri.
”Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi.
Lalu bagaimana pencegahannya? Menurut Budi, masyarakat tetap harus waspada dan hati-hati. Tetap pakai masker dan hindari kerumunan karena penularannya semakin tinggi.
“Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi,” ujarnya.
Baca Juga:
- Ancang-Ancang Hadang Varian Omicron, Jangan Sampai Ekonomi Mundur Lagi
- Antisipasi Omicron, WNA dari 14 Negara Dilarang Masuk Indonesia
Namun, jika tertular pun tidak usah panik, yang paling penting adalah disiplin untuk isolasi mandiri dan minum vitamin. Jika ada gejala ringan cukup minum obat.
Budi menegaskan, yang perlu ke rumah sakit adalah orang yang sudah lansia atau komorbidnya banyak.
“Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” ujarnya. (asrul)