Batam – Barcelona harus mengakui keunggulan Valencia di final Copa del Rey 2019 yang digelar di Estadio Villamarin, Minggu (26/5/19) dini hari. Messi dkk. takluk 2-1 oleh gol yang dilesakkan Kevin Gameiro dan Rodrigo Moreno.
Pada laga itu, Barcelona memulai permainan dengan mencoba mengontrol pertandingan. Tapi Valencia menemukan celah di lebar lapangan, yang kemudian berujung gol-gol.
Gameiro membuka keunggulan Valencia di menit ke-21, memaksimalkan serangan cepat dari sisi kiri. Sementara Rodrigo menggandakan keunggulan di menit ke-33 lewat tusukan timnya dari kanan.
Barcelona mencoba bangkit di babak kedua. Sepakan Lionel Messi digagalkan tiang gawang, tapi kemudian kapten Barcelona itu menebusnya dengan gol di menit ke-73.
Tapi Barcelona tak berhasil menciptakan gol lain dan harus mengakui keunggulan Valencia. Valencia pun meraih trofi Copa del Rey kedelapan dalam sejarahnya.
Jalannya pertandingan
Selepas sepak mula, Barcelona langsung berupaya menguasai pertandingan. Tapi Valencia yang lebih dulu mengancam ketika kelengahan Clement Lenglet nyaris dimaksimalkan Rodrigo Moreno. Tembakannya masih bisa dihalau Gerard Pique di garis gawang.
Lionel Messi menebar ancaman di menit ke-18. Tusukannya diakhiri sepakan mendatar yang kemudian dibelokkan Gabriel ke luar lapangan.
Valencia mendapatkan keunggulan di menit ke-21. Jose Gaya mendapatkan umpan terobosan dan berlari bebas di sisi kiri, sebelum kemudian mengoper ke Kevin Gameiro di tengah. Sepakan Gameiro menaklukkan Jasper Cillessen.
Sementara Barcelona masih kesulitan menciptakan peluang bagus, Valencia malah sudah bikin gol keduanya di menit ke-33. Kali ini lewat sisi kanan, tusukan Carlos Soler dilanjutkan dengan umpan silang yang disambar sundulan Rodrigo.
Di menit ke-45, Messi menguji Jaume Domenech yang dijawab kiper Valencia itu dengan baik di mana ia menepis bola. Upaya lanjutan dari Rakitic lebih mudah untuk Domenech. Valencia unggul 2-0 di babak pertama.
Valencia sudah mengancam Barcelona di menit kedua selepas restart. Sepakan Goncalo Guedes cuma melesat ke samping kanan gawang.
Messi nyaris mencetak gol balasan untuk Barcelona di menit ke-57. Usai bertukar operan dengan Malcom, Messi menusuk meliuk-liuk melewati tiga pemain dan melepaskan sontekan yang cuma menghantam tiang gawang.
Bola liar coba disambar Arturo Vidal tampil melambung.
Giliran Pique nyaris bikin gol di menit ke-71. Aksi Malcom dilanjutkan dengan umpan silang yang disambar bek Barcelona tersebut, tapi upayanya masih melebar.
Barcelona mencetak gol balasan di menit ke-73. Dari sepak pojok, sundulan Lenglet memantul tiang dan bola disambar Messi dari jarak dekat.
Barcelona mulai mengambil risiko lebih besar, tapi kesulitan menembus pertahanan rapat dan dalam dari Valencia.
Valencia bahkan nyaris melebarkan kembali selisih di masa injury time. Guedes tinggal menghadapi Cillessen lewat serangan balik, tapi sepakannya tipis saja ke kiri gawang.
Sebuah umpan silang dari Jordi Alba dibelokkan saja ke luar lapangan oleh bek Valencia. Dari serangan balik lainnya, Guedes hampir bikin gol dari tengah lapangan melihat gawang yang ditinggalkan Cillessen untuk ikut mencoba menyambut korner.
Tendangannya melebar ke kanan. Pertandingan berakhir tak lama kemudian. Valencia juara Copa del Rey.
Dihantui kekalahan dari Liverpool
Kekalahan Barcelona atas Valencia oleh banyak pihak dikait-kaitkan dengan gagalnya mereka di Liga Champions. Dan Liverpool disebut-sebut sebagai hantu yang mengguncang psikologis para pemain Barcelona.
Sempat unggul 3-0 pada leg pertama Liga Champions di Camp Nou, Messi dkk malah kalah telak 0-4 pada pertemuan kedua di Anfield.
Sejak itu, Barca dihujani kritik dan cemoohan dari suporter. Bahkan, ketika mereka menuai kemenangan atas Getafe 2-0.
Pelatih Barca, Ernesto Valverde, menampiknya. Dia bersikukuh psikologis pemainnya baik-baik saja.
“Kami kalah, itu bukan karena isu mental pemain. Ini berbeda dari pertandingan yang kami mainkan dua minggu yang lalu, namun kami kalah lagi, itulah kenyataan,” ujar Valverde seperti dikutip Four Four Two.
Kami gagal memenuhi harapan kami sendiri: kami telah merayakan gelar juara liga, kami pikir kami bisa meraih treble dan kami berada pada jalur yang tepat, baik di Liga Champions ataupun di Copa del Rey,” dia menjelaskan.
“Kalian kecewa karena kami memberikan harapan dan hasilnya tak sesuai dengan ekspektasi. Kami di sini untuk memenangi gelar juara dan bukan hal lain,” dia menegaskan.
*****
Sumber : Detik