Beranda Kepulauan Riau

Begal Batam Beraksi Lagi, Istri Pejabat Kepri Patah Tulang Kaki

198
0
Ilustrasi
DPRD Batam

Batam – Isu tentang begal – sebutan untuk para penjahat di jalan raya – mulai ramai lagi di Kota Batam setelah beberapa waktu lamanya tiarap. Dalam waktu sepekan, dua orang telah menjadi korban, satu tewas satu lagi cedera serius.

Dua korban yang merupakan perempuan, sama-sama dibegal oleh pengendara sepeda motor di lokasi jalan raya yang sepi, yang membuat pelaku bebas melarikan diri usai beraksi.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Pembegalan yang baru terjadi, menimpa Maizar, seorang guru SMPN 3 Batam di Sei Harapan, Kecamatan Sekupang. Maizar diketahui pula sebagai istri dari Martin Maromon, seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Keterangan dari kepolisian setempat, saat ini Maizar sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Awal Bross Batam lantaran patah tulang kaki yang dideritanya.

“Pihak keluarga sudah membuat laporan ke polisi,” kata AKP Andri Kurniawan, Kasat Reskrim Polresta Barelang.

Dalam laporan itu, korban dibegal pada Kamis (23/5/19). “Saat itu korban baru pulang mengajar dari sekolahnya,” kata Andri.

Tak lama berselang, Maizar dikagetkan dengan kehadiran seorang pengendara sepeda motor lain yang menempel motor dia, dan membuat Maizar terjatuh.

Pembegal itu langsung kabur setelah membawa tas kulit milik Maizar. Dalam tas itu, terdapat uang sebesar Rp1,5 juta, dua telepon seluler, beberapa kartu debit bank, KTP, SIM, dan dokumen pribadi lainnya.

“Kerugian diperkirakan mencapai Rp 7,5 juta, selain harus mendapat perawatan medis.”

Sepekan sebelumnya, Kamis (16/5/19), aksi pembegalan lebih tragis lagi. Korbannya, Veronica Ira Trisusanti atau biasa dipanggil Ira, meningal dunia akibat pendarahan hebat setelah terjatuh.

Saat dibegal, Ira sedang lari pagi sekitar pukul 08.00 WIB bersama sang suami, Chui, di kawasan jalan keluar dari Hotel Vista Batam. Jalanan yang menurun, sepi dan tertutup banyak pohon dan tumbuhan belukar menjadi lokasi pas bagi begal itu menjalankan maksud jahatnya.

Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Kepri, Kombes Pol S Erlangga mengatakan, Ira tewas diduga akibat pendarahan di kepala. Ia sempat dibawa ke RS Awal Bross yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Sementara sang suami, selamat dari pelaku begal yang berjumlah dua orang, setelah berteriak, yang kemudian didengar dan dibantu sekuriti Hotel Vista, tapi kedua pelaku sudah kabur.

Erlangga mengatakan, saat itu Ira terjatuh dari tebing di sekitar jalan keluar Hotel Vista, setelah menerima todongan senjata tajam dari pelaku.

“Waktu itu pelaku mengancam korban dengan pisau, ‘harta atau nyawa’ kata mereka,” ujar Erlangga.

Menurut Erlangga, pihaknya telah mengetahui identitas kedua pelaku, dan sedang memburu mereka

Perbanyak kamera pengawas di titik rawan

Munculnya para begal di Batam mulai menimbulkan keresahan di masyarakat. Pasalnya, kota itu pernah terdengar “sangat mengerikan” lantaran aksi begal terjadi dimana-mana, beberapa tahun lalu.

Para begal – yang sudah diberantas polisi – kebanyakan berasal dari geng-geng motor berisikan anak-anak remaja. Mereka berkelompok dan berkumpul di titik-titik tertentu.

Beberapa nama geng motor yang cukup terkenal di tahun 2015-2017 seperti dilaporkan kepolisian setempat adalah, Kampak Merah Comunity (KMC), Reggal Community Batam, BRIgez, XTC, Anak Rantau Comunity (ARC), Regata Community, Sungai Panas Comunity, dan Rempit Motor Comunity (RMC).

Anggota geng motor ini terdiri dari anak-anak sampai dewasa. Bahkan, rata-rata anggota geng motor itu masih berstatus pelajar.

Meski begitu, belum ada keterangan dari aparat berwenang bahwa aksi begal yang baru-baru ini terjadi di Batam terkait dengan geng motor.

Anggota parlemen Kota Batam, Hendra Asman meminta kepolisian segera menuntaskan kasus begal ini agar keresahan masyarakat tidak meluas.

“Kita dukung penuh, mereka (begal) harus secepatnya ditangkap,” kata politisi Partai Golkar itu.

Ia pun mendorong Pemerintah Kota Batam memperbanyak penempatan kamera pengawas atau cctv, khususnya di titik-titik rawan kejahatan.

“Adanya kamera itu juga akan membantu pihak kepolisian untuk mengungkap setiap kasus kejahatan,” kata dia.

“Juga, sebaiknya lampu penerangan jalan menjadi perhatian serius lagi. Jalan-jalan yang ramai dilalui tapi masih gelap berpotensi terjadi kejahatan, apalagi kalau jalan yang sepi dan gelap,” tutupnya.

*****