Barakata.id – Mati adalah kondisi berpisahnya roh dari jasad manusia. Lantas sebenarnya kemana roh akan pergi setelah mati.
Perihal kematian manusia ini sudah ditetapkan oleh Allah SWT ketika ruh ditiupkan oleh malaikat saat masih dalam kandungan.
Sekuat apapun manusia berlindung kepada selain Allah, kematian akan tetap hadir dan pasti akan menjemput.
Baca juga:
Jadwal kematian manusia adalah suatu kepastian dan mutlak terjadi. Tentu hanya Allah yang tahu kapan dan dimana serta seperti apa makhluk-Nya akan mati.
Pertanyaannya, apakah roh orang yang sudah mati bisa mengganggu orang yang masih hidup?
Pada Zaman Rasulullah SAW pertanyaan tentang roh ini sudah ada. Hal itu disebutkan dalam Q.S Al Isra ayat 85.
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم
مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhan Ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit,”
Baca juga:
Berkaitan dengan pertanyaan apakah roh orang yang sudah mati bisa mengganggu orang yang masih hidup atau tidak, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasannya.
Dalam penjelasannya melalui salah satu ceramah Ustadz Abdul Somad kali ini, Ustadz yang sering disapa dengan UAS memberikan penjelasan secara jelas dan gamblang.
Dikutip dari channel YouTube Pemuda Islam yang diunggah pada 10 April 2020.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, bukan roh manusia yang telah mati mengganggu orang yang masih hidup, melainkan yang menjadi pengganggu tersebut adalah jin qorin.
“Itu bukan ruh. Sebab ruh tak masuk dalam badan, itu adalah jin qorin” jelas Ustadz Abdul Somad.
Baca juga:
Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan bahwa setiap diri manusia juga terdapat jin qorin. Hal itu didasarkan pada salah satu hadis Nabi Muhammad SAW.
“Tidaklah seorangpun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarîn dari kalangan jin (dan qarîn dari kalangan malaikat)”.
Para sahabat bertanya: “Kepada anda juga wahai Rasûlullâh?”. Beliau menjawab: “Juga kepada saya, tetapi Allah Azza wa Jalla membantuku melawannya sehingga dia masuk Islam. Maka dia tidak memerintahkan ku kecuali dengan kebaikan”. HR. Muslim, no: 2814; Ahmad, no. 3770; dari Abdullâh bin Mas’ûd.
Editor: Ali Mhd
