
Barakata.id, Kepri – Provinsi Kepri masuk dalam peta peluang investasi Indonesia. Hal ini terungkap dari paparan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, dalam penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis tahun 2022.
Penyusunan PPI tersebut ada 22 profil proyek investasi berkelanjutan, dan tersebar di 13 provinsi. Salah satunya adalah Provinsi Kepri.
Sebanyak 22 profil proyek investasi ini, 11 berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan 11 proyek berbasis industri manufaktur.
baca juga : Sinyal Positif, Investasi Batam Naik 35,7 Persen
Proyek investasi SDA seperti perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi.
Industri manufaktur terdiri dari klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.
“Pak Gubernur menyambut baik, Provinsi Kepri masuk dalam proyek prioritas strategis tahun 2022,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Hasan, Minggu (7/8).
Hasan mengatakan bahwa Provinsi Kepri sangat strategis dan berpotensi sebagai kantong penanaman modal.
baca juga : Investasi Total 11 Triliun, Kepala BP Batam Teken Komitmen Pengembangan Batam Sisi Darat, Laut dan Udara
Hal ini dibuktikan dari banyak investasi di Kepri dan keberadan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni KEK Galang Batang, KEK Nongsa Digital Park dan KEK Batam Aerotechnic.
“Selain itu ada juga kawasan free trade zone (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun,” ungkap Hasan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, kata Hasan sangat konsen untuk mendorong penanaman modal di Kepri. Hal ini terlihat sejak Ansar Ahmad memimpin Provinsi Kepri. “Banyak diskresi yang diberikan Pak Ansar kepada investor,” ujar Hasan.
Ia mengatakan Provinsi Kepri siap menyinkronkan dengan Peta Peluang Investasi yang dirancang pemerintah pusat. “Semua ini demi memuluskan Peta Peluang Investasi di Kepri,” ujar Hasan.