Home Batam Investasi Total 11 Triliun, Kepala BP Batam Teken Komitmen Pengembangan Batam Sisi...

Investasi Total 11 Triliun, Kepala BP Batam Teken Komitmen Pengembangan Batam Sisi Darat, Laut dan Udara

22
Kepala BP Batam
Kepala BP Batam, M Rudi (dua kiri) usai penandatanganan penyerahan operasional Bandara Hang Nadim dari BP Batam kepada PT BIB di Lapangan Parkir Bandar Udara Hang Nadim, Jumat (24/6/22) siang. (F: barakata.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, Bandara Internasional Hang Nadim Batam memulai sejarah baru. Kini, pengelolaan dan pengoperasian bandara dialihkan dari Badan Pengusahaan (BP) Batam kepada PT Bandara Internasional Batam (PT BIB).

artikel perempuan

Penandatangan serah terima dilakukan oleh Rudi dengan Direktur Utama Pelaksana Badan Usaha Pelaksana PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah. Serah terima operasional ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim dengan PT BIB sebagai Badan Usaha Pelaksana yang dibentuk oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I – Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC)-PT Wijaya Karya Tbk. ( Persero) [WIKA], selaku pemenang lelang pengadaan Badan Usaha (KPBU) Bandara Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun.

Penandatanganan itu juga disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto di Lapangan Parkir Bandar Udara Hang Nadim, Jumat (24/6/22) siang.

BACA JUGA : Perjanjian Kerjasama Pengembangan Bandara Hang Nadim Ditandatangani

Rudi menyampaikan bahwa total investasi untuk Kerjasama ini mencapai Rp6,89 triliun yang meliputi:

1. Renovasi, pembangunan Terminal 1, membangun Terminal II, serta seluruh pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat bandara.

  1. Membuka jalur penerbangan domestic seluruh Indonesia.
  2. Membuka jalur penerbangan Internasional ke Cina, Korea Selatan, India, Thailand, dan perjalanan Ibadah Umrah/Haji untuk pertama kalinya.
  3. Mengembangkan tujuan pariwisata kolaboratif.
  4. Mengembangkan pasar sebagai paradigma market dan memperkuat Batam sebagai Cargo Hub.

BACA JUGA : Investasi Batam: UEA Mau Bangun Universitas Kedokteran Rp7 Triliun di Sekupang

Pengembangan Transportasi Sisi Udara

Penempatan dan Pengalihan Pegawai BUBU Hang Nadim pada BIB pun telah dilaksanakan Bulan Februari lalu, dimana PT BIB berkomitmen untuk menerima seluruh pegawai BUBU Hang Nadim tanpa syarat apapun dan PT BIB bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia kedepan.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam sambutannya melaporkan perkembangan Bandara. Pada tahun 2021 pembangunan Gedung Kargo telah dilelang sebagai proyek multiyears (MYC) dan dijadwalkan akan selesai pada bulan Juli tahun ini.

“Selain itu, pada tahun 2022 kami akan membangun Gedung VVIP Bandara berlantai 2 dengan total luas lebih dari 2.500 m2 yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023,” kata Rudi.

Dengan sejumlah upaya yang telah dilakukan, Rudi menargetkan kedepannya Bandara Hang Nadim dapat menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik, serta kargo di wilayah barat Indonesia.

Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik. Adapun masa transisi usai serah terima adalah 1 minggu, atau efektif pada 1 Juli 2022.

Pengembangan Transportasi Sisi Laut

Selanjutnya dari sisi transportasi laut, BP Batam juga sedang mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas layanan kepelabuhanan dan kuantitas daya tampung peti kemas dengan target hingga tahun 2025 sebesar 1,6 juta TEUs.

Perjanjian Awal antara BP Batam dengan PT. Persero Batam dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tentang Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Batu Ampar, dilakukan oleh Kepala BP Batam bersama dengan Direktur Utama PT. Persero Batam, Arkham S. Torik dan Direktur Utama PT. Perusahaan Pengelola Aset PPA Persero.

HoA Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas pelabuhan melalui penambahan alat bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan, serta re-layout lapangan penumpukan. Pengembangan ini ditargetkan pada produktivitas bongkar muat mencapai 24 box per jam dan kapasitas pelabuhan meningkat dari 630 ribu TEUs/tahun menjadi 1,2 juta TEUs/tahun.

Rencana bisnis strategis dalam kerjasama investasi alat dan pengoperasian Pelabuhan Batu Ampar adalah dengan mengadakan suprastruktur 4 unit Quay Container Crane (QCC), 20 unit Head Truck, 10 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC), dan 2 unit Reach Stacker. Infrastruktur yang akan dibangun adalah Container Yard, Gedung Kantor, Gate Terminal dan fasilitas pendukung lainnya. Nilai investasi dalam kerjasama ini sebesar Rp. 680 Miliar dengan waktu pengadaan 12 – 16 bulan.

Pada kesempatan itu, Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas seluruh rangkaian kegiatan yang terlaksana pada hari. Dirinya berharap, investasi di Batam akan semakin meningkat, dan impian Batam sebagai Hub Logistik dapat segera terwujud.

“Saya berharap investasi di Batam akan meningkat dan juga Batam sebagai Hub Logistik dapat dilaksanakan sehingga dapat mendorong perusahaan-perusahaan elektronik yang sudah ada dapat tersambung dengan supply chain di Korea dan China,” kata dia.

Airlangga mengatakan, total investasi dari seluruh rangkain kegiatan ini adalah sebesar Rp11 triliun dengan menyerap tenaga kerja hingga 3.000 orang.

“Hari ini saya didampingi oleh Kepala BP Batam melaksanakan tiga kegiatan sekaligus yaitu seremonial serah terima operasional dan peletakkan batu pertama pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim, perjanjian awal pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, penandatanganan prasasti dan peletakkan batu pertama PT Blue Steel Industries. Investasi pada kegiatan-kegiatan ini mencapai 11 triliun rupiah,” ujarnya.

BACA JUGA : Denmark Tertarik Berinvestasi di Batam, Jajaki Peluang di 3 Sektor

Menurut Airlangga, hari ini menjadi bagian dari sejarah Batam, karena menjadi bagian dari perbaikan logistik dan juga perkembangan transportasi laut dan udara melalui Pelabuhan dan Bandara.

Investasi Baru di Batam

Sementara Kepala BP Batam, M Rudi juga bersyukur bahwasanya PT Blue Steel Industries telah mananamkan modalnya di Batam dengan total investasi Rp3,5 triliun dalam dua tahapan.

Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Dirut PT Blue Steel Industries Benny Lau yang dilakukan secara bersama-sama dengan Menko Perekonomian dan Kepala BP Batam. Perusahaan itu nantinya berada di Kawasan Industri Taiwan Kabil seluas 50 hektare.

Perusahaan ini telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dengan total produksi lebih dari satu juta ton produk baja ringan, membentuk inovasi bata dan baja ringan yang ramah lingkungan. (bar)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari bergabung di Grup Telegram "KATA BARAKATA", caranya klik link https://t.me/SAHABATKATA kemudian join.