Barakata.id, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat nilai ekspor Provinsi Kepri pada Februari 2021 mencapai 1.203,68 juta dolar Amerika Serikat (USD). Nilai tersebut naik 7,37% dibanding bulan sebelumnya.
“Pada Februari 2021 nilai ekspor Provinsi Kepri mencatat kenaikan sebesar 7,37 persen dibanding nilai ekspor pada Januari 2021,” kata Kepala BPS Provinsi Kepri, Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Selasa (16/3/21).
Agus mengatakan, peningkatan nilai ekspor Kepri ini disebabkan naiknya ekspor nonmigas pada Februari 2021 mencapai USD963,91 juta atau naik 9,43% dibanding Januari 2021.
BACA JUGA : Nilai Ekspor Indonesia 2020 USD 163,31 Miliar, Jabar Terbesar
“Sedangkan ekspor migas pada Februari 2021 tercatat sebesar USD239,77 juta atau turun 0,16 persen,” kata dia.
Menurut Agus, selama bulan Februari 2021, Singapura menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar hingga mencapai USD267,59 juta dengan peranan terhadap kumulatif ekspor nonmigas sekitar 30,58%.
“Disamping itu Singapura juga menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar yang mencapai UD191,05 juta dengan peranan terhadap kumulatif ekspor migas sebesar 78,26 persen,” ujarnya.
Dilansir Kominfo.kepriprov.go.id, pada ekspor nonmigas HS 2 digit terbesar selama Februari 2021 adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85) mencapai US$319,41 juta dengan peranan terhadap ekspor nonmigas Januari-Februari 2021 sebesar 35,02%.
“Nilai ekspor Provinsi Kepri Februari 2021 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar USD456,66 juta. Kemudian diikuti Pelabuhan Tanjung Balai Karimun USD223,31 juta, Pelabuhan Sekupang US$154,07 juta, Pelabuhan Kabil/Panau USD125,07 juta, dan Pelabuhan Tarempa USD102,20 juta,” pungkas Agus.
Peranan kelima pelabuhan tersebut terhadap ekspor Januari-Februari 2021 mencapai 89,12 persen.
BACA JUGA : BC Kepri Dorong Ekspor Produk Perikanan, Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Secara nasional, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-Desember 2020 mencapai USD 163,31 miliar. Provinsi Jawa Barat (Jabar) tercatat sebagai daerah penyumbang ekspor terbesar dengan nilai USD 26,59 miliar atau 16,28% dari total ekspor Indonesia tahun 2020.
Berdasarkan data BPS yang dikutip barakata.id, Minggu (17/1/21), nilai ekspor Indonesia pada Desember 2020 mencapai US$16,54 miliar atau meningkat 8,39% dibanding ekspor November 2020.
Untuk ekspor nonmigas Desember 2020 mencapai US$15,52 miliar, naik 7,06% dibanding November 2020. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Desember 2020 terhadap November 2020 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$264,2 juta (11,23%).
“Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari-Desember 2020 naik 2,95% dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 13,98%,” demikian bunyi rilis BPS.
*****
Editor : YB Trisna