
Barakata.id, Batam – Wali Kota Batam, Haji Muhammad Rudi menaruh perhatian besar terhadap sektor UMKM berbasis keahlian. Seperti yang ditunjukkan wali kota terbaik Asia tahun 2019 itu saat melepas 75 peserta yang menamatkan kursus menjahit di LKP Baiti Kompleks Top 100 Mall Tembesi, Minggu (20/3/2022) pagi.
Meski hari libur, Wali kota tetap menyempatkan diri menghadiri undangan peserta kursus yang mayoritas ibu-ibu tersebut. Dia pun berpesan agar ibu-ibu yang sudah memiliki keahlian menjahit dapat diterima bekerja di perusahaan konveksi ataupun membuka usaha menjahit secara mandiri maupun berkelompok.
“Setelah memiliki keterampilan menjahit inj agar menjaga kualitas terutama kerapian dan ketelitian jahitannya. Kalau jahitannya bagus dan berkualitas, orang pasti datang,” pesan Muhammad Rudi.
Baca Juga: Rudi Ajak Sambut Ramadan Tanpa Covid-19, Tapi Tetap Wajib Masker
Wali kota juga merespon harapan pengelola LKP Baiti untuk bantuan peralatan dan subsidi biaya pendidikan. Saat itu Walikota langsung menanyakan ketersediaan anggaran dari retribusi izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA) kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Rudi Syakyakirti.
“Nanti Pak Kadisnaker koordinasi ke saya mengenai dana IMTA ini apakah bisa kita gunakan untuk membantu ini. Kepada pengelola saya minta nanti agar mengajukan ke Pemko mengenai bantuan yang diperlukan, nanti sampaikan ke Pak Sekda,” jelas Rudi.
Wali Kota juga berpesan kepada ibu-ibu yang sudah memiliki keahlian menjahit dan menerima orderan, agar tetap memperhatikan masalah kesehatan. Menurutnya, jangan memaksakan mengejar target penyelesaian orderan sehingga mengabaikan masalah kesehatan.
Baca Juga: Tinjau Persoalan Banjir di Buliang Batuaji, Begini Solusi dari Rudi
“Kalau normalnya menjahit itu enam jam sehari, jangan dipaksakan karena bisa mengganggu kesehatan. Saya banyak diceritakan bahwa tukang jahit ini pada usia tergolong masih muda sudah kena penyakit karena badannya kurang bergerak,” saran Wali Kota.
Sebelumnya pengelola LKP Baiti menjelaskan bahwa 75 siswa yang dilepas merupakan peserta program dasar, reguler dan program mahir. Para peserta kebanyakan ibu rumah tangga dan ada pula warga berkebutuhan khusus.
“Untuk program dasar hanya 10 kali pertemuan sudah bisa membuat jahitan konveksi. Peserta banyak ibu rumah tangga bahkan ada warga berkebutuhan khusus. Mereka ada yg digratiskan dan ada yg disubsidi,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Muhammad Rudi juga mengapresiasi keberadaan LKP Baiti. Menurutnya, LKP Baiti telah membantu pemerintah mengatasi masalah kemiskinan di Batam yang berkisar 5,05 persen. Untuk itulah pihaknya sangat mendukung program lembaga tersebut.
Baca Juga: Rudi Hadiri Musda DMI Tanjungpinang, Begini Pesannya
Momentum kehadiran Wali kota disambut antusias para peserta. Terlebih Walikota dengan interaktif mengajak mereka berbalas pantun berhadiah. Selain banyak mendapat balasan pantun, Walikota juga banyak mendapat permintaan berfoto dengan para peserta.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Hendri Arulan dan Pembina LKP Baiti Babe Asmawi.(ali)