Beranda Kepulauan Riau

Dinkes Batam Temukan Buah yang Disuntik Pewarna Tekstil

1823
0
Ilustrasi
DPRD Batam

Batam – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menemukan buah-buahan yang disuntik dengan bahan pewarna tekstil. Buah itu ditemukan di salah satu pasar di Kecamatan Sekupang.

Saat ini masih berkoordinasi dengan BPOM (Balai Pengawas Obat dan Makanan) untuk menyelidiki asal buah tersebut. Untuk diketahui, buah-buahan yang beredar di pasaran tidak hanya berasal dari Kota Batam saja, melainkan juga impor.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

“Kalau di Dinkes kan tidak ada penindakan, jadi pedagang yang menjual itu akan kami berikan bimbingan,” kata Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, seperti dikutip dari Batam Pos, Minggu (19/8/19).

Didi menjelaskan, saat ini banyak buah-buahan yang memiliki warna sangat mencolok dari aslinya. Menurut dia, buah-buahan yang dicampur bahan berbahaya melanggar Undang-Undang tentang Pangan sehingga sangat merugikan masyarakat.

Tidak itu saja, lanjut Didi, saat ini juga ada buah yang diberikan pengawet agar bisa bertahan lebih lama. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih buah yang akan dikonsumsi.

“Kalau dari warna sudah pasti lebih mencolok. Maka-nya kalau membeli buah, perhatikan juga warnanya,” kata dia.

Selain itu kata Didi, ada juga buah yang mengandung lilin agar lebih awet. Sebelumnya, Dinkes Batam juga menemukan kandungan formalin dan pewarna tekstil pada jajanan takjil dan bakso.

Hasil ini didapat setelah petugas dari salah satu Puskemas di Batam turun dan mengambil sampel makanan. Didi berharap, dengan adanya temuan ini pedagang jadi lebih peduli kepada pembeli.

Jangan karena ingin mengambil keuntungan malah merugikan keselamatan pembeli.

“Kalau kami memberi edukasi saja, karena tidak bisa menindak. Kesulitannya, banyak pedagang yang berjualan pindah-pindah, jadi sulit untuk mengontrolnya,” ujarnya.

Ciri-Ciri Buah Suntikan

Dilansir dari sejumlah sumber, ada dua pewarna yang sering digunakan untuk bahan penyuntik buah yaitu, pewarna merah yang mengandung rhodamin B dan pewarna kuning yang mengandung methanil yellow. Efek samping dari mengkonsumsi buah yang mengandung methanil yellow seperti mual, muntah, diare, dan panas.

Jika dikonsumsi secara terus menerus bisa mengakibatkan kanker kandung kemih. Rhodamin B juga berbahaya karena bersifat karsinogenetik dan bisa menyebabkan gangguan dari fungsi hati.

Ciri-ciri buah yang sudah disuntik pewarna di antaranya:

1. Terlihat bekas suntikan, yang seringnya terlihat pada buah jeruk.
2. Terlihat warna buah tidak rata yang biasanya terjadi pada buah semangka.
3. Buah yang menggunakan pemanis buatan biasanya rasa manisnya tidak rata.

Untuk buah yang banyak mengandung air, jika disuntik pewarna atau pemanis buatan maka akan lebih mudah rusak dan berkerut atau layu setelah dibelah atau dipotong.

Buah yang menggunakan pewarna alami, jika terkena tangan akan mudah dibersihkan. Sedangkan pewarna buatan akan sulit dibersihkan karena mengandung lemak.

Biasanya bisa dibersihkan dengan alkohol, aseton atau pembersih pewarna yang larut lemak lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi buah yang sudah disuntik pewarna bukanlah efek tunggal dan langsung terjadi, melainkan setelah 10 – 20 tahun kemudian.

Sementara efek mual, muntah, diare, dan panas terkadang masih dianggap bukan karena efek dari bahan tersebut. Buah yang disuntikkan zat pewarna sintetis tersebut adalah buah yang mengandung banyak air, karena penyebaran warna yang disuntikkan akan lebih mudah dan merata. Sedangkan buah yang padat dan tidak mengandung air akan sulit penyebaran warnanya.

*****